Festival Giri Samudra, Gaungkan Budaya Pati di Hari Jadi ke-700

waktu baca 3 menit
Selasa, 8 Agu 2023 11:09 0 1118 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Hari jadi Kabupaten Pati yang ke-700 dimeriahkan dalam tajuk “Kirab Festival Giri Samudra”. Kegiatan ini berlangsung pada Senin malam, 7 Agustus 2023.

Sebanyak 21 kecamatan menampilkan kesenian lokal masing-masing. Peserta melakukan kirab dengan berjalan menyisir Jalan Panglima Sudirman hingga Alun-alun Kota Pati.

Rutenya dari Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0718/Pati hingga menuju panggung utama yang berada di depan Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pati.

Kegiatan yang berlangsung tepat di tengah kota itu meriah. Para penonton berbondong-bondong menyaksikan pementasan kebudayaan lokal Pati.

Ada yang menyaksikan di pinggir jalan bahkan ada yang berkerumun memadati Alun-alun Simpang Lima.

Dalam pantauan, hadir pada kesempatan itu, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Ali Badrudin, Sekretaris Daerah (Sekda) Jumani, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek Restu Gunawan.

Pada momen tersebut, Restu Gunawan sebagai delegasi pemerintah pusat mengaku senang dengan terselenggaranya acara.

Menurutnya kegiatan ini merupakan wujud terlaksananya kerjasama antara Kemendikbudristek dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.

Diketahui, sejak 2017 lalu pihaknya mulai menjajaki kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani guna menyukseskan program berbasis kebudayaan yang digagas pemerintah, mulai dari Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) hingga program jalur rempah.

“Kami menyambut baik acara festival bertajuk giri samudra sebagai bagian dari hari jadi Pati. Sejak 2017, Ditjen Kebudayaan sudah berkolaborasi dengan Pemkab Pati, mulai dari GSMS pada 2018, hingga program jalur rempah,” ungkapnya saat sambutan.

BACA JUGA :  Perihal RUU Bumdesa, Gus Halim: UU Cipta Kerja Sudah Holistik dan Komprehensif

Pihaknya secara konsisten melakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Pati.

Ia menyebut ada 30 kegiatan yang diprogramkan di Kabupaten Pati.

“Total ada 30 kegiatan yang kami programkan dengan teman-teman di Pati,” imbuhnya.

Ia juga berupaya mendongkrak perekonomian warga lokal dengan hadirnya program-program di bidang kebudayaan.

Pada kesempatan yang sama, Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, menyampaikan hal yang sama bahwa Kirab Festival Giri Samudra mampu mengembangkan kebudayaan dan meningkatkan taraf perekonomian Kabupaten Pati, utamanya di masa-masa usai pandemi berakhir.

“Acara malam ini menjadi langkah kita dalam mendorong pengembangan kebudayaan di Pati. Ini juga sebagai salah satu bentuk upaya memajukan pertumbuhan ekonomi yang ada di Kabupaten Pati, karena kita mengenalkan budaya-budaya di wilayah kita sendiri,” ucap Henggar dalam sambutannya.

Di samping itu, acara diawali kirab dari peserta Kecamatan Sukolilo. Peserta menampilkan tradisi Meron sebagai identitas kebudayaan mereka ketika memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peserta menyunggi gunungan berisikan hasil bumi serta mengenakan pakaian adat klasik.

Peserta selanjutnya datang dari Kecamatan tepat selatan Kabupaten Pati, yakni Gabus.

Mereka membawakan replika serat randu alias kapuk sebagai simbol potensi ekonomi warga sana.

Mengingat, warga Gabus banyak yang menggeluti usaha pembuatan kasur dan bantal dari bahan kapuk.

Tak hanya itu, peserta juga menampilkan tarian yang menceritakan tentang potensi industri kapuk.

Berikutnya ada dari Kecamatan dari Pati bagian utara, yakni Tayu.

Peserta dari Tayu membawakan tema Bumi Mina Tani, yang mana mereka menyuguhkan kisah dan tarian mengangkat potensi kawasan Tayu yang kaya dengan pertanian dan perikanan.

Terlihat para peserta mengenakan pakaian layaknya ikan menari-nari.

BACA JUGA :  Gandeng Pramuka dan Karang Taruna, Polresta Pati Tanam Ratusan Pohon di Margorejo

Peserta selanjutnya, datang dari Tambakromo. Mereka mengusung konsep tokoh Nyi Ageng Ngerang dan kuliner Sego Tewel.

Tampak peserta menari-nari sambil mengarak seorang putri yang diibaratkan tokoh leluhur terkenal asal Tambakromo, Nyi Ageng Ngerang.

Lalu, di belakang terlihat ada arak-arakan buah nangka yang merupakan bahan baku utama makanan Sego Tewel, khas Tambakromo yang melegenda.

Lalu disusul, Kecamatan Wedarijaksa, Kecamatan Kayen dan seterusnya.

Tak lupa, Kecamatan paling terkenal di Kabupaten Pati yaitu Juwana menampilkan industri kerajinan kuningan.

Kerajinan kuningan ini dibentuk menjadi patung raksasa Bung Karno selaku bapak proklamator.

Selain itu, ada pula patung seseorang yang sedang menggiling rokok dari kuningan.

Editor: Ahmad Harold

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini