Fasilitas Alun-alun Rembang Rusak, Pemkab Siapkan Desain Modern

waktu baca 3 menit
Rabu, 12 Nov 2025 13:05 0 29 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Kondisi Alun-alun Rembang yang merupakan ruang publik kebanggaan masyarakat setempat, kini menjadi perhatian serius.

DBHCHT TRENGGALEK

Hal ini menyusul temuan kerusakan parah pada sejumlah fasilitasnya.

Penampakan yang kian memprihatinkan ini mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang untuk segera mengambil langkah strategis melalui rencana revitalisasi menyeluruh.

​Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan berbagai titik kerusakan struktural, meliputi lantai dasar yang tidak rata dan terekspos tanah, serta retakan pada pot-pot tanaman akibat perambatan akar pohon.

Aspek keselamatan pengunjung juga terancam, dengan hilangnya besi pegangan pada jalur khusus difabel dan perbedaan tinggi permukaan lantai yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Selain itu, estetika kawasan turut terganggu, terlihat dari beberapa lampu hias di bagian depan alun-alun yang beralih fungsi menjadi sarang burung.

​Kondisi ini memberikan kesan kuat bahwa Alun-alun Rembang berada dalam keadaan tidak terawat dan memerlukan intervensi segera, guna memastikan keamanan dan kenyamanan publik.

​Penyusunan DED Revitalisasi

​Menanggapi kondisi tersebut, Pemkab Rembang telah memulai penyusunan Detail Engineering Design (DED) sebagai tahapan awal penataan ulang kawasan tersebut.

Langkah ini bertujuan untuk mewujudkan ruang publik yang lebih nyaman, modern, dan representatif bagi warga.

​Bupati Rembang, Harno, menegaskan komitmen pemerintah daerah terhadap proyek ini.

“Alun-alun ini sudah kami siapkan DED-nya. Insya Allah jika tidak masuk dalam anggaran perubahan tahun ini, akan kami realisasikan pada tahun 2026,” kata Bupati Harno.

Ia menekankan perlunya konsep yang modern dan unggul, dan tim Pemkab telah ditugaskan untuk melakukan studi banding ke berbagai alun-alun di Jawa Tengah dan daerah lain sebagai referensi.

BACA JUGA :  Kampanye Akbar Sudewo-Chandra Jadi Berkah bagi Para Pedagang Kecil

​Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU Taru) Kabupaten Rembang, Maryosa, menjelaskan bahwa DED yang disusun mencakup penyediaan fasilitas ramah anak, penggantian jenis tanaman yang tidak merusak infrastruktur lantai, serta desain arsitektur yang lebih modern.

“Saat ini DED belum final, namun sudah kami desain sebaik-baiknya,” ujarnya.

​DED sementara juga mengintegrasikan penataan kawasan sekitar alun-alun, termasuk pengaturan Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk menjamin aktivitas ekonomi tetap berjalan harmonis tanpa mengurangi keindahan ruang publik.

Rincian anggaran revitalisasi akan ditetapkan setelah dokumen DED final disetujui oleh pimpinan daerah.

​Optimalisasi Tata Ruang

​Selain penataan fisik alun-alun, Pemkab Rembang turut mengkaji optimalisasi tata ruang di sisi timur kawasan.

Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah penggabungan (regrouping) SD Negeri 2 Kutoharjo dan SD Negeri 5 Kutoharjo.

​Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang, Sutrisno, menyampaikan bahwa kajian sedang berlangsung sesuai arahan bupati.

“Berdasarkan kajian awal, jumlah siswa di dua sekolah itu relatif kecil dan masih memungkinkan jika digabung menjadi satu. Langkah ini justru akan meningkatkan efisiensi dan kualitas pembelajaran,” terang Sutrisno.

​Jika regrouping ini terealisasi, ruang yang tersedia di sisi timur alun-alun dapat ditata lebih optimal, mendukung revitalisasi kawasan secara keseluruhan, sembari tetap memastikan fungsi pendidikan berjalan dengan baik.

​Pemkab Rembang berharap revitalisasi ini dapat secara signifikan meningkatkan kualitas Alun-alun Rembang sebagai ruang publik yang ramah keluarga, serta menjadi pusat pendukung aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini