PATI – Mondes.co.id | Sebagian besar pariwisata di suatu wilayah hanya dikelola oleh pemerintah daerah (Pemda), mengakibatkan hanya sebagian kecil potensi pariwisata yang benar-benar dimanfaatkan secara optimal, salah satunya di Kabupaten Pati.
Terdapat keterbatasan dalam pengelolaan pariwisata, sehingga hanya beberapa destinasi yang mendapatkan perhatian penuh dari pihak pemerintah setempat.
Meskipun begitu, keberagaman objek wisata di Kabupaten Pati tetap tinggi, dengan sebagian besar dikelola oleh masyarakat setempat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Dengan pemasukan dari pariwisata lebih banyak mengalir ke Pokdarwis masyarakat setempat daripada ke kas Pemda, menciptakan kemandirian ekonomi dan keberlanjutan pariwisata di tingkat lokal.
Menurut penjelasan Muhammad Roni selaku Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, tata kelola objek wisata di Bumi Mina Tani sebagian ada yang di bawah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dan Pokdarwis.
Dari total 23 objek wisata, Roni menyebut ada empat objek wisata yang ditangani oleh Pemkab Pati.
Di antaranya, objek wisata Gunungrowo yang ada di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Sendang Tirta Marta Sani di Desa Tamansari, Kecamatan Tlogowungu, Makam Syekh Jangkung di Desa Landoh, Kecamatan Kayen, dan Goa Pancur di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen.
“Objek wisata yang kami kelola ada empat, yakni Goa Pancur, Gunungrowo, Sendang Tirta Marta Sani, dan wisata religi Makam Syekh Jangkung. Karena keempatnya kami fasilitasi dan segala pengelolaan datang dari kami (Pemkab Pati). Ada pun beberapa fasilitas yang kami sediakan di sana,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Jumat, 22 Desember 2023.
“Untuk pengelolaan objek wisata lain sebagian besar dikelola oleh kelompok warga setempat, dari Pokdarwis,” imbuh Roni.
Ia menyebut, kunjungan objek wisata di Kabupaten Pati hingga November 2023 cukup banyak. Terdapat 733.968 pengunjung yang datang di Kabupaten Pati.
“Pengunjung total dari Januari sampai November 733 ribu-an. Untuk pariwisata paling dipadati baik dari Pati maupun dari luar Pati ada di Makam Syekh Jangkung,” ujarnya.
Salah satu objek wisata yang dikelola lewat Dinporapar Kabupaten Pati, yakni Makam Syekh Jangkung menjadi tujuan yang paling ramai. Total sampai di tahun ini sudah ada 161.114 wisatawan yang berkunjung ziarah di makam tokoh tersohor di Kabupaten Pati itu.
Ia memaparkan bahwa pada tahun ini, objek wisata lainnya yang dikelola Dinporapar Kabupaten Pati.
Pada objek wisata Sendang Tirta Marta Sani kedatangan 4.987 wisatawan, objek wisata Gunungrowo kedatangan 44.600 pelancong. Serta di Goa Pancur dituju sebanyak 5.232 pengunjung.
Di sisi lain, sempat terjadi lonjakan datangnya wisatawan di Bumi Mina Tani. Paling banyak pengunjung datang ketika memasuki bulan Sura dalam kalender Islam yang mana tiba pada Juli 2023 lalu.
“Wisata religi mengalami pengunjung yang signifikan pada bulan Sura. Wisata religi itu di antaranya, Makam Nyai Ageng Ngerang, Makam Sunan Prawoto, Makam Syekh Mutamakkin, Makam Syekh Ronggo Kusumo, dan Makam Syekh Jangkung,” sebutnya.
Diketahui, pada Juli 2023, Makam Nyai Ageng Ngerang kedatangan 25.000, lalu Makam Sunan Prawoto kedantangan 3.655 pengunjung.
Berikutnya, Makam Syekh Mutamakkin mencetak rekor tertinggi dengan kedatangan 27.000 pengunjung untuk keperluan ziarah.
Lebih lanjut, Makam Syekh Ronggo Kusumo kedatangan 8.775 pengunjung. Dan Makam Syekh Jangkung didatangi 14.801 wisatawan pada Juli lalu.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar