Eksis Sejak 1992, Produk Asli Pati Tetap Bertahan di Tengah Himpitan Pabrik Sepatu Raksasa

waktu baca 3 menit
Kamis, 13 Jun 2024 12:34 0 564 Eko Susanto

PATI – Mondes.co.id | Di tengah himpitan pabrik sepatu raksasa, di Kabupaten Pati juga terdapat produk sepatu lokal yang masih bertahan hingga kini.

Produk sepatu kulit asli Pati ini sudah eksis sejak tahun 1992. Terletak di Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati.

Industri Kecil Menengah (IKM) Pas Clasik berdiri sejak tahun 1992. Berbagai macam jenis alas kaki, dari sepatu, sandal, dompet, lalu ikat pinggang berbahan baku dari kulit, tersedia di tempat yang sudah berdiri puluhan tahun lalu.

Adapun pemilik sekaligus pendiri Pas Clasik ini, bernama Jani Ahmad, yang berasal dari Desa Suwaduk, Kecamatan Wedarijaksa.

Seiring waktu berjalan, usaha sepatu ini sekarang diteruskan oleh Muklis, generasi penerus kedua, sekaligus menantu. Lantaran pendiri toko sudah memasuki masa senja.

“Pak Jani Ahmad adalah pemilik toko ini, saya penduduk asli Desa Wedarijaksa, tapi tinggal di Desa Swaduk, dan saya anak mantu dari Pak Jani, bantu-bantu mas, soalnya Pak Jani sudah memasuki usia senja hampir 60,” jelasnya.

Ia menceritakan awal mula berdiri usaha ini pada tahun 1992. Tepatnya, usai Pak Jani pulang dari Jakarta.

Berbekal pengalaman kerja dari pabrik sepatu, akhirnya ia mendirikan sebuah toko sepatu ini.

“Jadi awalnya bapak sama Pak Nur Almarhum dan Lek Asmani, itu pulang dari Jakarta, setelah itu, bikin usaha sepatu, terus akhirnya pada bisa, kemudian bikin sendiri-sendiri, yang nular-nularin pertama dari sini juga,” tuturnya.

Sedangkan untuk bahan baku sepatu, ia dapatkan dari Desa Suwaduk. Diketahui, wilayah tersebut terdapat sentral olahan bahan baku kulit.

BACA JUGA :  Pabrik Gula Trangkil Sokong Produktivitas Petani Tebu di Pati

Ia mengungkapkan, mulai dari custom hingga servis sepatu bisa dilakukan.

“Custom menerima dari model dan ukuran, cuman untuk custom menyesuikan sol yang ada di sini, di sini juga menerima servis sepatu,” pungkasnya.

Muklis mengatakan, pemasaran produknya sendiri sudah menjangkau luar kota. Selain terbuat dari kulit asli, jahitannya juga halus. Produk legend ini juga tak mematok harga terlalu mahal.

“Di sini paling murah sepasang sendal wanita mulai dari harga Rp110 ribu hingga Rp200 ribu, yang paling mahal sepatu Pakaian Dinas Harian (PDH) dan sepatu tinggi (mayoret),” tuturnya.

Berbagai model sepatu kulit pria sangat bervariasi, dari berbagai pilihan warna, model dan semua ukuran.

“Sedangkan untuk sepasang sepatu pria, harganya bekisar Rp 180 ribu hingga Rp 300 ribu.” Imbuhnya.

Ia menambahkan sudah sempat berinovasi, membuat sepatu selain dari bahan baku kulit, namun kurang diminati.

“Sementera ini kulit, dulu pernah bikin dari bahan jeans tapi kurang laku di pasaran, jadi yang jalan sampai saat ini berbahan baku kulit karena itu yang banyak diminati,” pungkasnya.

Selain produknya yang klasik, pemasarannya pun masih dengan cara tradisional.

“Jadi saat ini masih di toko,” ungkapnya.

Pemerintah setempat pun ikut mendukung produk dari Pas Clasik, ketika ada program produk lokal, ia pun jadi sasaran.

“Biasanya dari Disperindag, kadang kalau ada program mendukung produk lokal, biasanya pesan dari sini,” tutupnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini