SEMARANG – Mondes.co.id | Sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang keanekaragaman tumbuhan, dicetuskan sebuah proyek inovatif bernama Eco Book Berbasis Daun.
Produk tersebut dipresentasikan dalam Gelar Karya Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 di Gedung Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Perlu diketahui, karya ini menyajikan buku interaktif yang berisi daun asli yang diawetkan dan dilaminasi.
Proyek tersebut disertai informasi mengenai jenis, manfaat, dan karakteristik tumbuhan.
Kepala Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNNES, Moh. Fathurrahman, dalam sambutannya mengapresiasi tinggi terhadap proyek tersebut.
Ia menekankan bahwa Eco Book bukan hanya sebuah alat bantu pembelajaran, tetapi juga merupakan langkah signifikan dalam upaya konservasi dan kelestarian lingkungan.
“Inovasi ini merupakan terobosan baru yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa,” ungkapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Galih Mahardika juga menyoroti nilai penting proyek ini. Menurutnya, projek ini dapat menghadirkan pengalaman nyata bagi peserta didik.
“Media pembelajaran berbasis konkrit seperti ini dapat memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Sekolah-sekolah yang terlibat, yaitu SD Negeri Patemon 02 dan SD Negeri Pakintelan 01, memiliki keanekaragaman tumbuhan yang luar biasa, yang sangat mendukung proyek ini,” ujarnya.
Ketua Kelompok Proyek Kepemimpinan, Iffan Aufa mengungkapkan bahwa inisiatif ini memberi pengetahuan baru bagi siswa tentang manfaat tanaman.
“Proyek ini bukan hanya edukatif, tetapi juga memberikan kebahagiaan tersendiri kepada peserta didik yang terlibat dalam proses pembuatannya,” terangnya.
Iqbal Fauzi seorang mahasiswa yang berpartisipasi, mengungkapkan harapannya agar proyek ini dapat memotivasi sekolah lain untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam pembelajaran mereka.
“Dengan menyelesaikan projek ini, kami tidak hanya mencapai tujuan pendidikan, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lingkungan di sekolah kami,” kata Iqbal.
Meskipun tim menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas daun yang digunakan, tetapi mereka berhasil menemukan solusi dengan menggunakan alkohol sebagai pengawet. Hal ini memastikan bahwa bentuk dan warna daun tetap terjaga, sehingga Eco Book dapat dipamerkan dengan kualitas tinggi.
Dengan semua pencapaian ini, proyek Eco Book telah menunjukkan dampak positif bagi siswa dan sekolah, serta menjadi contoh konkret pendidikan berbasis lingkungan dapat disajikan secara menarik, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.
Proyek ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan inovasi serupa dalam pendidikan lingkungan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar