Foto: Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU) Rembang (Mondes/Supriyanto) REMBANG – Mondes.co.id | Infrastruktur vital di Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang mengalami kerusakan parah.
Akibat dari kerusakan infrastruktur ini, mengganggu akses penting penghubung Rembang dan Pati.
Kerusakan meliputi ambrolnya Jembatan Selebur yang merupakan jalur utama, serta gorong-gorong desa yang ikut amblas.
Kondisi ini memaksa dilakukannya perombakan pada konstruksi jembatan yang rusak.
Kerusakan pada Jembatan Selebur yang diketahui telah ambrol karena tergerus arus banjir, telah menutup jalur ini untuk kendaraan roda empat, khususnya mobil dan truk.
Penutupan jalur dilakukan karena separuh bentang jembatan, termasuk gelagar dan plat jembatan sisi timur, mengalami kerusakan serius.
Selain jembatan, jalur alternatif di dalam desa juga terancam karena gorong-gorong Desa Jatihadi dilaporkan ikut amblas.
Kondisi ini membuat pilihan jalur kendaraan semakin terbatas dan memperparah gangguan mobilitas masyarakat.
Menanggapi laporan kerusakan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Rembang bergerak cepat dengan mengirim tim untuk meninjau lokasi.
Nugroho Tri Hutomo, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kabupaten Rembang, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan survei mendalam.
“Kira-kira Minggu kemarin kami lakukan survei ke lapangan dan menghitung kebutuhan anggaran perbaikan,” ujar Nugroho.
Ia menegaskan bahwa perbaikan Jembatan Selebur akan segera diupayakan pada tahun 2025 ini untuk mengembalikan fungsi vital jembatan tersebut sebagai penghubung antar-kabupaten.
Nugroho menjelaskan bahwa perbaikan yang bersifat tambal sulam pada bagian yang ambrol saja, tidak memungkinkan.
Kerusakan yang terjadi dinilai sudah sangat struktural, sehingga membutuhkan penanganan yang komprehensif.
Separuh bentang jembatan, termasuk gelagar dan plat jembatan sebelah timur harus dibongkar total.
“Kalau renovasi yang ambrol saja, tidak memungkinkan. Jadi separuh bentang, sisi timur harus dibongkar,” tegas Nugroho.
Hal ini menandakan bahwa pembongkaran merupakan satu-satunya cara untuk menjamin kekuatan dan keamanan jembatan pasca-perbaikan.
Meskipun akan dilakukan pembongkaran besar, Nugroho menyebutkan bahwa untuk saat ini, belum ada rencana untuk pelebaran jembatan.
Hal ini harus mempertimbangkan dimensi pilar jembatan yang tidak ikut dibongkar agar struktur jembatan tetap selaras dan stabil.
Saat ini, warga dan pengguna jalan diimbau untuk menggunakan jalur alternatif yang tersedia dan meningkatkan kewaspadaan, mengingat kerusakan tersebut sangat membahayakan, terutama pada malam hari atau saat hujan deras.
Perbaikan Jembatan Selebur dan gorong-gorong Desa Jatihadi menjadi prioritas utama DPUPR Rembang untuk memulihkan aksesibilitas wilayah tersebut.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar