PATI – Mondes.co.id | Wayang Topeng sebagai salah satu seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat Dukuh Kedungpanjang, Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, terus dilestarikan hingga saat ini.
Kesenian ini selalu dipentaskan saat masyarakat Desa Soneyan memiliki hajatan, ritual bersih desa atau sedekah bumi yang diirngi dengan pentas kesenian yang lain.
Keberadan seni tradisional ini lantas mendapat dukungan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Muntamah untuk selalu dilestarikan.
Menurutnya, pentas Wayang Topeng yang selalu diadakan merupakan bentuk pelestarian budaya kepada generasi muda secara tidak langsung.
“Saya mengapresiasi kalau dari desa itu sendiri ikut melestarikan budaya asli sini. Supaya bisa dikenal masyarakat pati secara luas, desanya sendiri mempentaskan, secara tidak langsung kan ada sosialisasi,” ucap Muntamah.
Selaku anggota komisi D, ia akan mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk bisa memberi perhatian lebih terhadap Wayang Topeng.
Apalagi, kesenian yang satu ini sudah diakui oleh Unesco selaku badan pelestarian budaya dunia.
Selain itu, masyarakat di seluruh Kabupaten Pati juga didorong untuk turut berpatisipasi dalam melestarikan Wayang Topeng Soneyan dengan cara mementaskannya di berbagai event.
“Harapan kami dari media juga mengekspose itu, biar tersosialisasikan yang lain juga ikut tertarik ikut melestarikan dengan ikut mementaskan,” tuturnya.
Menjelang hari jadi Kota Pati yang ke 698, Politisi dari Partai Kebangkita Bangsa (PKB) ini mendorong agar Pemkab ikut andil dalam melestarikan budaya asal Soneyan itu.
“Melestarikan budaya asli Pati yang itu sudah mendapatkan penghargaan dari Unesco dan Ristekdikti. Itu seharusnya Pati juga yang memang merasa budaya itu asli Pati. Saya juga mendorong untuk melakukan hal itu. Lebih memprioritaskan budaya asli Pati dalam rangka HUT Pati,” pungkasnya. (Str/Mr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar