JEPARA – Mondes.co.id | Dosen program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) mengajarkan digitalisasi kepada guru-guru SD di Jepara. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, di SD Negeri 8 Suawawal.
“Untuk membantu guru-guru SD Uninsu Jepara mengadakan workshop “Digitalisasi Pendidikan: Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam pembuatan perangkat pembelajaran,” ungkap Erna Zumrotun, Kaprodi PGSD, Jumat 1 Maret 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri 8 Suwawal Jepara, yang juga sebagai program sekolah binaan. Turut dihadiri seluruh Dosen PGSD FTIK UNISNU Jepara, kepala sekolah, dan guru.
Erna Zumrotun menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai usaha bersama untuk meningkatkan kemampuan guru SD menggunakan metode mengajar.
Melalui bantuan Artificial Intelligence (AI), memungkinkan siswa terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran. Adanya penanda tanganan MoA (Memorandum of Agreement) sebagai bentuk kerja sama antara Unisnu dengan Sekolah Dasar Negeri 8 Suwawal untuk program berkelanjutan.
“Kegiatan sekolah binaan dilakukan mulai dari sosialisasi, pelatihan, pendampingan serta evaluasi,” kata dia.
Sementara, materi disajikan dalam dua bagian yaitu narasumber pertama, Aan Widiyono, menyampaikan tema pemanfaatan AI dalam asesmen pembelajaran di SD. Kemudian, Muhammad Alie Muzakki yang menyampaikan Pemanfaatan AI dalam pembuatan perangkat pembelajaran di SD. Kedua narasumber tersebut merupakan dosen aktif di prodi PGSD UNISNU Jepara.
Proses sekolah binaan dibagi menjadi 4 tahapan yaitu pertama, tahap sosialisasi dengan tema asesmen pembelajaran untuk jenjang sekolah dasar. Kedua, tahap pelatihan pembuatan modul ajar berbasis AI, teknik asesmen berbasis AI, pembelajaran terdiferensiasi serta bentuk pelaporan hasil belajar siswa, serta ketiga, tahap pendampingan membuat berbagai media asesmen digital untuk asesmen formatif maupun sumatif.
“Selanjutnya juga dilakukan evaluasi dengan menyebarkan kuesioner kepada peserta workshop untuk melihat pemahaman dan kemampuan implementasi perangkat asesmen dan penyusunan perangkat pembelajaran yang berbasis artificial intelligence,” katanya.
Perlunya keberlanjutan program sekolah binaan dipertegas oleh pernyataan Kepala Sekolah SDN 8 Suwawal, Rina Rochiana, mengenai adanya pendampingan yang berkesinambungan agar para guru dapat senantiasa dapat meningkatkan kualitas mengajar.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar