Disparbud Jepara Terapkan Tiket dan Parkir Elektronik, Targetkan PAD Pariwisata Sebesar Rp6,2 M

waktu baca 2 menit
Jumat, 31 Jan 2025 16:54 0 244 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara akan memberlakukan tiket dan parkir elektronik di seluruh obyek wisata yang dikelola pemerintah.

“Dengan sistem ini, pemasukan langsung tercatat dalam sistem, sehingga manajer objek wisata wajib menyetor sesuai laporan harian,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Moh. Eko Udyyono, Jumat (31/1/2025).

Tahun ini, Pemkab menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata sebesar Rp6,2 miliar pada 2025.

“Jumlah ini sama dengan tahun sebelumnya. Namun, ada kenaikan pada sektor parkir objek wisata dari Rp200 juta menjadi Rp400 juta,” kata dia.

Penerapan tiket elektronik (tiket-el) dan parkir elektronik (parkir-el) di seluruh objek wisata menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan PAD.

Eko menekankan, kepatuhan dalam penyetoran pendapatan agar lebih optimal dibanding tahun sebelumnya.

“Di tahun 2025 ini semoga dengan pemberlakuan e-ticketing semakin disiplin lagi, supaya semua kegiatan di sana bisa langsung masuk,” kata dia.

Pantai Tirta Samudra Bandengan masih menjadi penyumbang terbesar dengan target Rp2,2 miliar.

Disusul Pantai Kartini Rp1,7 miliar, Kura-Kura Ocean Park Rp500 juta, Pulau Panjang Rp230 juta, Benteng Portugis Rp200 juta, Museum R.A. Kartini Rp50 juta, dan Gua Tritip Rp30 juta.

Sementara itu, Pantai Pungkruk dan ditargetkan Rp50 juta meski masih terkendala pengelolaan.

“Insya Allah pelan-pelan itu nanti kita akan sosialisasikan,” imbuhnya.

Selain tiket-el, Disparbud mendorong kreativitas pengelola dalam mengadakan acara malam hari untuk menambah pemasukan.

BACA JUGA :  Kisah Menarik PNS Muda di Pati, Latar Belakang Akuntasi Kini ke Ranah Hukum

Sejumlah penyelenggara telah menyatakan minat bekerja sama, terutama di Pantai Kartini.

“Ini sudah ada beberapa yang mau bekerja sama untuk melakukan event di Pantai Kartini,” ungkapnya.

Pada 2024, realisasi PAD mencapai sekitar Rp5 miliar atau 82 persen dari target kisaran Rp6 miliar. Capaian ini meningkat dibanding 2023 yang hanya Rp3,4 miliar.

Tantangan utama tahun ini adalah penambahan maupun perbaikan fasilitas-fasilitas dengan anggaran terbatas.

Pada 2024, dana alokasi khusus atau DAK mencapai Rp5 miliar, memungkinkan pembangunan kios, toilet, dan fasilitas pendukung lainnya.

Namun, pada 2025, anggaran tersebut tidak tersedia, sehingga perbaikan dilakukan secara bertahap.

“Kita melakukan perbaikan-perbaikan rutin yang kecil-kecil,” kata dia.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini