Disowani Warga Pati, Begini Tanggapan KPK

PATI – Mondes.co.id | Ratusan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025).

Massa aksi yang berangkat sejak pagi itu, menuntut kejelasan proses hukum terkait dugaan kasus korupsi yang menyeret nama Bupati Pati, Sudewo.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Tari Topeng Soneyan Sita Perhatian DPRD Pati

537 Vindi Agil

Setelah berjam-jam berorasi di halaman Gedung Merah Putih, rombongan akhirnya ditemui oleh Kapolres Jakarta Selatan bersama Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.

Dalam pernyataannya, Budi menegaskan bahwa penyidikan kasus Sudewo tidak mandek.

“Kami pastikan penyidikan perkara tersebut tidak berhenti, penyidikan perkara tersebut masih berproses,” ujar Budi di hadapan massa aksi.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Kapolres Jepara Turun Tangan Atur Kepadatan Lalu Lintas

426 Dian A.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan moral masyarakat Pati terhadap lembaga antirasuah.

“Kami merasa bersemangat bisa bertemu langsung dengan teman-teman sekalian yang jauh-jauh dari Pati. Tentu ini menjadi sebuah totalitas dukungan warga Pati untuk KPK,” ucapnya.

Budi menambahkan, KPK terbuka terhadap segala informasi baru yang dapat memperkuat proses penyidikan.

“Jika ada informasi tambahan yang kiranya dapat menjadi pengayaan bagi KPK, tentu kami sangat terbuka untuk menerima masukan atau informasi apapun,” jelas dia.

Meski demikian, ia menekankan pentingnya proses hukum yang profesional dan berbasis bukti.

Butuh kecermatan dalam melakukan pendalaman maupun pengumpulan barang bukti agar asas hukum tetap terjaga.

Jubir KPK itu juga menitipkan pesan kepada massa aksi agar tetap menjaga ketertiban serta kesehatan supaya situasi tetap dalam kondisi aman.

“Tetap jaga kondisi kesehatan, jaga situasi aman dan tertib. Salam untuk keluarga di rumah, salam untuk seluruh warga Pati. Kita akan terus bergandengan tangan dalam upaya pemberantasan korupsi,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra