REMBANG – Mondes.co.id | Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang secara resmi mengusulkan pembangunan bendung karet di Sungai Randugunting, Desa Tambakagung, Kecamatan Kaliori.
Inisiatif ini merupakan respons terhadap krisis air yang kerap melanda sektor pertanian setempat, khususnya saat musim kemarau.
Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan, menyatakan bahwa usulan ini menindaklanjuti aspirasi para petani di Desa Tambakagung yang secara konsisten menghadapi kesulitan pasokan air untuk lahan pertanian mereka.
“Kami meneruskan keluhan petani di Desa Tambakagung. Setiap kemarau mereka kesulitan air. Kami sudah mengomunikasikan ini dengan pihak terkait, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” ujar Agus Iwan, kemarin.
Agus Iwan menambahkan, hasil koordinasi dengan BBWS mengindikasikan bahwa bendung karet merupakan salah satu solusi paling fleksibel untuk mengatasi permasalahan irigasi.
BBWS pun telah merekomendasikan agar usulan pembangunan bendung ini diajukan ke pemerintah pusat.
“Kami diminta BBWS untuk mengusulkan ke pusat. Saat ini tahapan pengusulan kami jalankan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTaru),” terangnya.
Rencana pembangunan bendung karet akan berlokasi di Sungai Randugunting, berdampingan dengan embung milik BBWS di Desa Tambakagung.
Lokasi tersebut dinilai strategis dan berpotensi besar sebagai sumber irigasi bagi lahan pertanian di area sekitarnya.
“Lokasinya nanti di Desa Tambakagung, di dekat embung BBWS. Di sebelahnya itu Sungai Randugunting. Gambar teknisnya sudah disiapkan oleh DPU Taru,” jelas Agus.
Sebelumnya, pihak BBWS telah melakukan peninjauan lapangan dan menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan bendung ini.
“BBWS sudah turun ke lapangan dan meyakini kemanfaatannya. Sekarang tinggal menunggu usulan ini disetujui,” tambahnya.
Agus Iwan berharap, jika bendung karet ini berhasil direalisasikan, kebutuhan air untuk pertanian di wilayah Kaliori bagian atas dapat terpenuhi secara optimal.
“Kalau bisa terwujud, Insya Allah kebutuhan air untuk pertanian di wilayah Kecamatan Kaliori ke atas bisa tercukupi,” ungkapnya.
Bendung karet ini direncanakan memiliki lebar mengikuti bentang Sungai Randugunting, yaitu sekitar 15 meter.
Dengan desain tersebut, bendung diharapkan mampu mengairi antara 600 hingga 1.500 hektare lahan pertanian.
“Lebarnya mengikuti bentang sungai, sekitar 15 meter. Daya tampungnya nanti harapannya bisa mencukupi hingga 1.500 hektare,” paparnya.
Lebih lanjut, bendung karet memiliki keunggulan fleksibilitas dalam menyesuaikan tinggi muka air sungai, yang memungkinkan sistem irigasi beroperasi lebih efisien sepanjang tahun.
“Keunggulannya lebih fleksibel, karena bisa mengikuti debit air sungai. Tapi tentu masih perlu kajian teknis lebih lanjut. Estimasi anggarannya sekitar Rp1 sampai Rp2 miliar,” pungkas Agus Iwan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar