REMBANG – Mondes.co.id | Dalam upaya mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang semakin meluas, Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang memberlakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang lebih ketat di seluruh pasar hewan.
Salah satu pasar yang menjadi fokus pengawasan adalah Pasar Hewan Pamotan.
Sejak Selasa (14/1/2025) pagi , tim kesehatan hewan dari Dintanpan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh terhadap setiap sapi yang akan diperdagangkan.
Selain pemeriksaan fisik, petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan pada sapi dan kendaraan pengangkut untuk mencegah kontaminasi virus PMK.
“Kami berkomitmen untuk menjaga kesehatan hewan ternak di Rembang. Dengan memperketat pengawasan di pasar hewan, diharapkan penyebaran PMK dapat dihambat,” ujar Kabid Peternakan Dintanpan Rembang, Lulu Rofiana.
Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan pada hari itu cukup mengkhawatirkan. Tiga pedagang sapi dari luar kota, yakni Pati dan Tuban, terpaksa harus putar balik karena ternak mereka menunjukkan gejala yang mengarah pada PMK.
Langkah tegas ini diambil untuk mencegah penyebaran virus ke wilayah Rembang.
“Kami tidak akan kompromi dengan kesehatan hewan. Jika ada sapi yang dicurigai terinfeksi PMK, maka kami akan mengambil tindakan tegas,” tegas Lulu.
Selain memperketat pengawasan di pasar hewan, Dintanpan juga terus berupaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh ternak melalui vaksinasi.
Pada hari pertama vaksinasi, Senin (13/1/2025), sebanyak 100 dosis vaksin telah disuntikkan kepada sapi-sapi yang sehat.
Vaksinasi massal ini akan terus berlanjut di berbagai kecamatan, termasuk Kecamatan Kragan pada hari ini.
Untuk memastikan keberhasilan program pengendalian PMK, Dintanpan juga menjalin kerja sama dengan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM.
Kolaborasi ini sangat penting, mengingat pasar hewan merupakan salah satu tempat yang berpotensi tinggi untuk terjadinya penularan penyakit.
“Kami akan terus memantau perkembangan kasus PMK dan melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang telah diambil. Jika diperlukan, kami tidak akan ragu untuk melakukan penyesuaian,” tambah Lulu.
Masyarakat, khususnya para peternak, diimbau untuk tetap tenang namun tetap waspada terhadap gejala PMK.
Jika ditemukan hewan ternak yang menunjukkan gejala seperti demam tinggi, lemas, nafsu makan menurun, serta muncul lepuh pada mulut dan kaki, segera laporkan kepada petugas kesehatan hewan terdekat.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar