PATI – Mondes.co.id | Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, mengaku paham terkait apa yang menjadi keresahan petani di Kabupaten Pati.
Di mana ribuan petani menanti bantuan stimulan yang dijanjikan oleh pemerintah sejak tahun 2023.
Namun untuk saat ini, bantuan puso (gagal panen) tahun 2023 dengan total Rp46 miliar itu memang belum bisa dicairkan karena sejumlah hal.
“Kendala kita adalah keterbatasan anggaran. Untuk wilayah Pati anggarannya mencapai Rp46 miliar. Pemerintah tidak mungkin sekaligus dalam waktu yang sama, Rp46 miliar itu turun,” ujarnya, Senin (10/6/2024).
Selain masalah anggaran, pencairan bantuan ini juga masih terkendala data.
Meskipun begitu, BPBD Pati menjanjikan bantuan ini segera cair dalam beberapa tahapan.
“Memang ada beberapa data yang harus diperbaiki. Tetapi untuk tahap pertama ini akan turun Rp16 miliar untuk petani di wilayah Gabus, Dukuhseti, Wedarijaksa, dan juga Margorejo,” ungkapnya.
Setelah tahap itu selesai, akan dilanjutkan tahap berikutnya.
“Kami tetap mohon kepada petani untuk melengkapi data untuk proses pencairan ini,” imbuhnya.
Martinus paham dengan keresahan petani. Ia berharap, pemerintah pusat mendengar jerit petani Pati.
“Ini semacam reaksi karena terlalu lama realisasi bantuan itu. Kurang lebih sudah satu tahun proses itu, bantuan stimulan belum terlaksana,” ungkapnya.
“Harapan kita apa yang disuarakan dengan damai oleh petani itu akan terdengar sampai ke pusat. Meskipun kita pemerintah pasti tidak sengaja menunda pelaksanaan pemberian puso ini,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar