PATI – Mondes.co.id | Kantor Balaidesa, Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, digeruduk warganya. Hal ini lantaran, warga setempat melakukan audiensi dengan Kepala Desa (Kades) guna mempertanyakan pengelolaan keuangan desa yang dinilai kurang transparan. Rabu (15/6/2022).
Salah satu tokoh masyarakat desa setempat, Slamet Widodo, S.H., dalam penjelasannya mengatakan, dalam audiensi saat ini warga menanyakan terkait dana hasil lelang bondodeso, Silpa dan juga untuk pengelolaan anggaran yang lainnya.
Audiensi kali ini membahas soal Silpa tahun 2021 sebesar Rp 125 Juta, yang dipertanyakan. Seakan kebingungan karena sebelumnya Kaur Pelayanan menjawab jika saldo dalam rekening itu masih ada Rp 176 Juta.
Semestinya dana hasil lelang bondodeso dan uang Silpa sebesar Rp 449 Juta, namun dari pengakuan perangkat desa saldo cuma Rp 176 Juta.
“Lalu kemana uang Rp 273 itu larinya? Padahal tahun ini tidak ada pembangunan,” tanya warga saat audiensi berlangsung.
Dalam hal ini Kepala Desa (Kades) Wonorejo Suyik, menampik keras. Ia mengatakan selama tahun ini tidak ada pembangunan, itu salah. Sebenarnya pembangunan jalan sudah dilaksanakan, dan memakan anggaran sebesar Rp 300 Juta.
“Namun untuk mencapai angka Rp 300 Juta itu menunggu tambahan dari Dana Desa (DD) tahap ll cair, dan nantinya akan di kerjakan pembangunan itu, masalahnya jalan itu rencananya juga akan di rabat,” ujar Kades.
Sementara itu Kaur Pelayanan Waqhidin, mengungkapkan bahwa hasil lelang pada tahun 2021 mendapatkan Rp 324 Juta dan sudah di transfer oleh panitia lelang pada tahun 2021 lalu.
“Setahu kami uang hasil lelang dipergunakan untuk membayar insentif BPD, Ketoprak dan juga giat lainnya. Saat ini saldo tersebut masih Rp 176 Juta,” kata Waqhidin.
Saat audiensi berakhir tokoh masyarakat Slamet Widodo memberikan keterangan ke sejumlah awak media menjelaskan hasil audiensi Pemdes Wonorejo dengan warga sudah mencapai kesepakatan.
“Dari jawaban yang di tanyakan warga cenderung bias dan tidak ada titik temu yang pas. Namun setidaknya Kades telah mengakui kesalahan dan berjanji akan memperbaiki kinerjanya, ini yang kami harapkan. Dan perlu diketahui kami tidak mempunyai tendensi apapun dan murni ingin menjadikan desa ini maju bisa menjalankan roda pemerintahan sesuai regulasinya,” tandasnya.
Sementara Kades Wonorejo saat diminta wawancara oleh sejumlah awak media terkait hasil audiensi, memilih menghindar dengan mengatakan, “Mau Sholat dulu dan makan, perute sudah laper,” singkatnya.
(Dn/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar