Desa Karanggondang Terpilih Program Layanan Dokter Spesialis Keliling

waktu baca 2 menit
Selasa, 4 Mar 2025 15:38 0 230 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo terpilih menjadi salah satu desa di Jateng untuk program Layanan Dokter Spesialis Keliling (Speling).

Berkat program tersebut, masyarakat bisa melakukan pemeriksaan di balai desa.

Speling diluncurkan langsung Gubernur Ahmad Luthfi, Selasa (4/3/2025) di Desa Karanggondang.

Ahmad Luthfi mengatakan, melalui program tersebut setidaknya ada lima layanan kesehatan gratis yang diberikan. Yakni pemeriksaan Tuberkulosis (TBC), kanker serviks, kesehatan jiwa, kusta, dan ibu hamil.

Ada dua keuntungan yang diperoleh warga dengan memanfaatkan program ini. Pertama, jarak balai desa yang dekat dengan tempat tinggal, sehingga lebih irit waktu. Kedua, cukup bawa KTP maka layanan kesehatan gratis bisa langsung dilakukan.

“Speling ini mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat bawah. Sasaran yang pertama di Desa Troso (Kecamatan Pecangaan) dan Desa Karanggondang (Kecamatan Mlonggo),” kata Luthfi usai mengecek Speling.

Mantan Kapolda Jateng itu menginginkan, nantinya semua masyarakat Jateng di 35 kabupaten/kota bisa memanfaatkan layanan program tersebut. Sehingga warga tidak harus pergi ke Puskesmas atau rumah sakit.

Sebab, program Speling ini didukung oleh dokter spesialis dari 7 rumah sakit milik provinsi,  Dinas Kesehatan, rumah sakit swasta.

Untuk tahap pertama, ada 70 desa di 35 kabupaten/kota yang menjadi sasaran. Saat ini sudah ada 10 mobil Layanan Speling yang akan terus bekerja melayani masyarakat. Jumlah mobil Speling akan terus dilakukan penambahan.

Dari sejumlah layanan kesehatan yang diberikan, Luthfi memprioritaskan pemeriksaan TBC. Hal ini linier dengan program Presiden Prabowo Subianto yang ingin menekan penyakit menular tersebut di seluruh Indonesia.

BACA JUGA :  Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Pindah Tugas ke Mabes Polri

“Paling pokok adalah TBC, selaras dengan program Bapak Presiden Prabowo. TBC bisa diturunkan,” tandasnya.

Selain pemeriksaan TBC, Luthfi juga menekankan pemeriksaan kanker serviks dan ibu hamil.

Pemeriksaan ibu hamil minimal dilakukan 6 kali dalam 9 bulan mengandung. Pemeriksaan itu ditambah dengan cek janin melalui USG pada trimester pertama atau usia kehamilan 3 bulan pertama dan trimester ketiga atau usia kehamilan 3 bulan terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, untuk menangani TBC di Jateng, maka langkah pertama adalah menemukan penderita terlebih dahulu.

Menurutnya, Treatment Success Rate (TSR) atau peluang sembuh penderita TBC besar setelah perawatan rutin, yakni 9 orang dari 10 orang.

“Tapi kan harus ditemukan dulu kasus TBC ini. Kemudian keluarga atau orang yang di sekelilingnya juga dicek. Dari 1 orang yang sakit, tressingnya minimal 8 orang. Dari situ akan ketahuan, tertular atau tidak” lanjutnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini