Demam Sosial Media, Ajang Kreativitas hingga Jadi Sumber Cuan

waktu baca 3 menit
Kamis, 23 Jan 2025 13:18 0 284 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Era digital telah mengubah lanskap kehidupan manusia secara drastis.

Salah satu perubahan paling menonjol adalah semakin maraknya penggunaan media sosial.

Platform-platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Facebook tidak hanya menjadi sarana untuk berinteraksi dan berbagi informasi, tetapi juga menjelma menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.

Baik generasi muda maupun mereka yang lebih tua, kini berlomba-lomba untuk memanfaatkan potensi sosial media dalam menghasilkan pendapatan.

Munculnya istilah “creator economy” semakin menguatkan tren ini.

Para individu, yang sering disebut sebagai “content creator”, menghasilkan konten kreatif seperti video, foto, atau tulisan, lalu melakukan monetisasi melalui berbagai cara.

Mulai dari endorsement produk, menjual merchandise, hingga mendapatkan penghasilan dari iklan yang ditayangkan di platform mereka.

Generasi muda, dengan tingkat adaptasi teknologi yang tinggi, menjadi pionir dalam memanfaatkan sosial media untuk menghasilkan uang.

Mereka dengan mudah menciptakan konten yang menarik, viral, dan sesuai dengan tren yang sedang berkembang.

Namun, di balik gemerlapnya dunia creator economy, generasi muda juga menghadapi tekanan yang cukup besar.

Salah satunya persaingan yang ketat, tuntutan untuk terus menghasilkan konten baru, dan ekspektasi yang tinggi dari followers, dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.

Tidak hanya generasi muda, generasi tua pun ikut tergiur oleh potensi finansial yang ditawarkan oleh sosial media.

Banyak orang tua yang awalnya hanya menjadi pengguna pasif, kini mulai aktif membuat konten, baik untuk berbagi pengalaman hidup, hobi, atau bahkan menjual produk buatan sendiri.

BACA JUGA :  Juragan Emas Pucakwangi Dirampok, Keluarga Desak Polisi Tangkap Pelaku

Mereka melihat sosial media sebagai sarana untuk tetap produktif dan relevan di era digital.

Meskipun sosial media menawarkan peluang besar untuk menghasilkan uang, namun tidak semua orang dapat sukses.

Tantangan yang harus dihadapi

Jumlah creator terus meningkat, sehingga persaingan untuk mendapatkan perhatian audiens semakin sengit.

Perubahan algoritma pada platform sosial media dapat berdampak signifikan pada jangkauan konten dan pendapatan creator.

Maraknya kasus penipuan online dan penyebaran informasi palsu di sosial media menjadi ancaman serius bagi creator dan konsumen.

Di sisi lain, sosial media juga membuka peluang-peluang baru.

Di antaranya menjadi wadah bagi orang-orang untuk mengeksplorasi kreativitas dan bakat mereka.

Creator dapat membangun komunitas yang solid dan menjalin kerja sama dengan brand atau creator lainnya, diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan, baik bagi individu maupun bisnis.

Contoh content creator sekaligus praktisi pengobat tradisional, M Zadda Ainal Mabrur.

Saat diwawancarai Mondes.co.id di Padepokan Wijaya Kusuma Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang, ia menjelasakan bahwa menjadi content creator merupakan kebutuhan setiap hari beserta timnya.

Tak hanya itu , Mabrur mengungkapkan, dari hasil content creator yang bertema pengobatan, juga turut menjadi aksi sosial.

“Kami dapat melakukan kegiatan sosial dan mengadakan pelatihan pengobatan gratis mas, namun jumlahnya kami batasi 30 orang, sebab terbatas tempat dan waktu,” ungkapnya, Kamis (23/1/2025).

Diharapkannya, agar konten yang disajikan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Harapan kami setiap content yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi orang banyak, khususnya dalam praktik pengobatan. Pengobatan disini pun tidak mengenakan tarif, pasien memberikan bisaroh seikhlasnya. Jika tidak punya pun tetap kami layani sepenuh hati, sebab tujuan kami murni menolong dan menjadi pribadi yang bermanfaat,” harapnya.

BACA JUGA :  Penguatan Ekonomi Kerakyatan, Jepara Dapat Apresiasi Pusat Rp9,6 Miliar

Demam sosial media dalam menghasilkan uang merupakan fenomena yang menarik untuk diamati.

Di satu sisi, ini menunjukkan kreativitas dan semangat kewirausahaan yang tinggi, namun di sisi lain juga menimbulkan berbagai tantangan dan risiko.

Bagi mereka yang ingin terjun ke dunia creator economy, penting untuk memiliki strategi yang matang, konsisten dalam menghasilkan konten berkualitas, dan selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini