Dedikasi Mengajar dan Kreativitas di Dunia Digital Ala Guru Konten Kreator

waktu baca 5 menit
Rabu, 9 Okt 2024 14:07 0 547 Singgih Tri

SEMARANG – Mondes.co.id | Guru kini mulai berinovasi untuk pengembangan skill mengajar dengan berbasis digital.

Hal itulah yang mendorong munculnya guru konten kreator, seperti yang dijalani guru muda di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kota Semarang, bernama Ayu Kristiyaningsih (26).

Selain itu, peran guru konten kreator juga berguna dalam mengedukasi masyarakat tentang hal-hal seputar pelajaran dengan kemasan unik nan menarik.

Jalani profesi guru konten kreator, Ayu rutin membuat konten pembelajaran yang disalurkan melalui kanal YouTube, TikTok dan akun Instagram pribadinya.

Di samping itu, dirinya kerap ikut pelatihan yang menunjang karir sebagai guru supaya dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna.

“Saya sebagai guru rutinitasnya mengajar di sekolah, mengajar privat, membuat konten pembelajaran baik di kanal YouTube maupun di medsos (media sosial), dan mengikuti kegiatan workshop yang menunjang karir sebagai guru agar dapat senantiasa menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa,” ungkap guru yang kini mengajar kelas III di SD Negeri Srondol Kulon 01, Kota Semarang.

Menurutnya, cara mengajar dengan melibatkan siswa selama pembelajaran, memberi rasa gembira dan nyaman bagi mereka.

Ditambah, adanya pembelajaran yang memberikan peran bagi siswa, memudahkan mereka menangkap materi yang diajarkan, meski keterlibatan siswa di setiap kegiatan belajar mengajar memberi tantangan.

“Membahagiakan siswa membuat mereka nyaman, senang, dan tertantang dalam belajar, sehingga kegiatan pembelajaran dapat memberikan makna tersendiri bagi siswa. Mudah diterima oleh siswa, dan tersimpan dalam memori jangka panjang siswa,” ucapnya ketika dihubungi Mondes.co.id, Selasa (8/10/2024).

BACA JUGA :  Coding Sebagai Skill Masa Depan, Cara Vira Bentuk Kemampuan Digital Anak-anak

Awalnya ia tak mengira, bisa membuat banyak konten dari pembelajarannya, karena dulu ia hanya mendokumentasikan momen pembelajaran seperti halnya guru pada umumnya.

Niat hanya menjadikan kenang-kenangan, justru setelah diunggah mendapat dukungan dari banyak penonton, karena mempublikasikan konten yang bermanfaat untuk publik.

“Awalnya sebagai dokumentasi pembelajaran yang telah saya laksanakan agar suatu saat dapat saya lihat kembali. Namun, ternyata banyak mendapat apresiasi positif dan dukungan dari penonton video saya, ada yang terinspirasi dari pembelajaran saya dan merasakan kebermanfaatan dari konten yang saya bagikan.

Berangkat dari situ, Ayu termotivasi untuk membuat konten-konten menarik seputar pendidikan. Setiap mengajar teori, praktik, ice breaking, dan kreativitas mengajar ia tunjukkan dalam bentuk kreasi video yang diunggah di media sosial.

“Berdasarkan hal tersebut, saya ingin memberikan kebermanfaatan dan dampak yang lebih luas lagi, sehingga saya sangat semangat untuk membagikan konten, dari praktik baik dalam pembelajaran. Saya hanya menggunakan HP dan tripod dalam membuat konten,” ujar Ayu saat diwawancarai.

Berbagai konten yang Ayu buat meliputi praktik mengajar dengan bervariasi media konkret maupun digital.

Sedangkan, konten lain yg dibuat seperti tutorial merancang media ajar, serta video dokumentasi kegiatan di sekolahnya.

“Konten yang saya buat lebih banyak video tentang praktik, baik dalam pembelajaran seperti media ular tangga untuk Matematika, happy notes keberagaman di Indonesia, pemanfaatan media Wordwall dan Mathplayground untuk Matematika, dan sejenisnya. Konten lain yaitu tentang video tutorial pemanfaatan media, pembuatan media, juga dokumentasi pembelajaran ataupun kolase foto siswa,” sebutnya.

Ia membuat konten sejak masa perkuliahan dan melanjutkannya secara konsisten sejak 2020 semasa merintis karier mengajar, kemudian pada saat Pendidikan Profesi Guru (PPG), menggiatkan posting fun learning di Instagram hingga FYP.

BACA JUGA :  Pengemudi Truk Asal Rembang Ditemukan Meninggal Dalam Kabin di Dekat Tugu Bandeng

Berangkat dari tingginya engagement, ia mulai termotivasi membuat konten fun learning secara masif.

“Kalau membuat konten sejak kuliah saya suka mendokumentasikan semua hal dan proses belajar yang saya lakukan. Tahun 2020 pertama kali saya menjadi guru juga membuat video dokumentasi pembelajaran dan poster digital, hingga saat menempuh PPG Prajabatan, saya membuat video pembelajaran dengan konsep fun fearning sampai membuat ribuan orang memfollow akun saya. Sejak saat itu, banyak video dengan konsep fun learning saya mendapat apresiasi positif,” ujar guru muda tersebut.

Baginya, kreativitas guru demi pembelajaran itu sangat penting, agar peserta didik tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

Ia tak pernah terbebani dengan membuat konten-konten kreatif ini.

Dalam sepekan, ia biasanya mengunggah lebih dari dua konten. Selepas dari mengajar, ia mengedit video hasil take saat di sekolah.

Sebelum ia melakukan les privat, dirinya merancang konten sebelum diposting.

“Sejauh ini tidak ada kendala karena tujuan saya mendokumentasikan pembelajaran yang saya lakukan dan saya enjoy dengan kegiatan tersebut. Status honorer atau guru antar waktu bukanlah penghalang untuk menjadi guru yang menyenangkan dan kreatif bagi siswa,” ungkap guru dengan senyuman manis itu.

Diketahui, Ayu merupakan pengajar tidak tetap di satuan pendidikan negeri alias guru antar waktu.

Menurutnya, berhasilnya dalam mendidik bukan ditentukan dari status guru, namun dari niat dan kemauan untuk belajar, berkarya, membimbing, serta memberi ruang belajar yang menyenangkan nan bermakna bagi siswa.

Ia mendapat label sebagai guru konten kreator sejak mengikuti workshop konten video edukatif yang diselenggarakan BBGP Provinsi Jawa Tengah di Solo beberapa waktu lalu.

Acara itu dihadiri oleh 199 peserta dari seluruh Provinsi Jawa Tengah, termasuk salah satunya Ayu.

BACA JUGA :  Libur Panjang, Patroli Destinasi Wisata Diintensifkan

Ini bukti peran pemerintah dalam meningkatkan kapasitas guru di era digital sangat serius. Baru saja, ia ikut Komunitas Key Opinion Leader (KOL) yang diadakan BBPMP Provinsi Jawa Tengah.

“Saya merasakan banyak kebermanfaatan dari kegiatan tersebut, terutama ilmu, relasi, dan pengalaman. Sehingga video yang saya unggah di media sosial menjadi lebih baik, hingga sekarang akun saya diikuti oleh 10,4 ribu orang,” sebut pemilik akun TikTok @ayukris98.

Selain itu, wanita asal Desa Talagening, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga juga mengembangkan kontennya ke dunia usaha, dengan menjual produk digital Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan media pembelajaran. Ia mencantumkannya di link bio profil Instagram @ayu.kris , sehingga pengunjung yang tertarik bisa membelinya.

“Harapan saya, siswa saya mencapai tujuan pembelajaran dengan optimal, saya makin banyak pengetahuan dan pengalaman, dan masyarakat semakin banyak yang merasakan kebermanfaatan dan terinspirasi dari konten yang saya buat. Semoga apa yang saya lakukan mendapat atensi juga dari dinas pendidikan dan pemerintah,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini