PATI – Mondes.co.id | Dagangan es teh jumbo kerap menjadi primadona bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Potensi usaha es teh jumbo sangat bagus dan praktis untuk siapa pun yang ingin merintis bisnis, seperti halnya yang dilakukan oleh Rossita Talia yang mulai memanfaatkan peluang usaha es teh jumbo di sela-sela kesibukan kerjanya.
Perempuan berparas cantik itu menyuguhkan es teh jumbo di kedainya yang berada di Jalan Desa Kuryokalangan -Tlogoayu, tepatnya sebelah gerbang Madrasah Aliyah (MA) Abadiyah.
Kedainya pun mencolok bercirikan warna orange, di antara kedai lain yang berwarna hijau.
Menggunakan gula murni asli, teh buatannya memiliki cita rasa yang khas dengan bonus senyuman indah dari sang penjual.
“Sesuai tagline #estehdisinilebihenak teh yang pas wangi, kental, gurih, dan manisnya khas beda dari yang lain. Teh di sini tidak menggunakan pemanis buatan, murni menggunakan gula pasir asli, gula pasir asli yang berwarna kuning itu yang lebih manis dari gula pasir yang berwarna putih, dan terkadang saya juga mengonsumsinya sendiri,” ujar owner Teh KanWa saat diwawancarai Mondes.co.id.
Racikan teh yang istimewa memiliki aneka varian, seperti varian teh, varian rasa, varian susu, varian sirup, varian kopi, dan varian cokelat.
Dagangannya setiap hari laris oleh semua kalangan, terutama anak sekolah dan warga sekitar. Bahkan, per harinya stok teh jumbo terjual hingga 150 cup.
“Racikan teh ini istimewa karena cita rasanya wangi, sepet, legi, dan kental yang pas. Dengan 35 menu varian rasa,” kata perempuan yang akrab disapa Rosi.
Rosi mengatakan, ide berjualan teh jumbo karena melihat peluang bisnis yang ada.
Apalagi, sejak September 2024 lalu, ia mengawali jualan es teh lantaran cuaca di Kabupaten Pati sedang panas-panasnya.
Kemudian, ia berpikir bahwa es teh jumbo selalu menjadi pilihan minuman di saat masyarakat sedang haus.
“Karena bisnis ini bukan bisnis yang musiman, karena pada acara apapun suguhannya pasti es teh. Buka mulai 09.00 sampai 21.00 WIB, terkadang kalau sudah habis duluan ya tutup lebih awal. Ramai saat anak sekolah istirahat dan pulang sekolah, malam pukul 21.00 terkadang masih ada yang beli, kalau sepi saat menjelang maghrib,” ungkap wanita berusia 25 tahun itu.
Harga teh terjangkau mulai dari Rp3.000.
Meski mengalami penurunan omzet lantaran sering turun hujan, tak lantas mengendurkan semangatnya membangun bisnis ini.
“Meskipun akhir-akhir ini omzet menurun karena cuaca (hujan), tapi tetap semangat bertahan dan tetap optimis,” pungkas Rosi.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar