JEPARA – Mondes.co.id | Program unggulan Bupati Ngantor di Desa kembali berlanjut.
Kemarin, Bupati Jepara Witiarso Utomo bersama jajaran perangkat daerah berkantor di Desa Dongos, Kecamatan Kedung.
Bupati meninjau sentra produksi keripik ketela milik pasangan Suparno dan Siti Kunsururoh di RT 2 RW 3.
Dalam sebulan, UMKM ini mampu mengolah sekitar 30 kuintal per bulan.
“Per hari kita bisa produksi 1 kuintal. Bahan baku dari sekitar sini, tapi juga dari kawasan sekitar,” ujar Kunsusuroh.
UMKM berbasis potensi lokal ini juga telah menjadi salah satu ikon kuliner level desa yang terus berkembang berkembang hingga mampu memasarkan produk ke wilayah Jepara dan sejumlah kota di Jawa Tengah.
“Dari usaha kecil seperti keripik ini, bisa tumbuh ekonomi yang menyejahterakan. Pemerintah tentu hadir bukan hanya meninjau, tapi membantu agar usaha rakyat naik kelas,” ujar Bupati Witiarso
Jika sisi produksi sudah bagus, tinggal ditingkatkan sarana pendukung seperti IPAL dan mesin pemotong singkong.
“Untuk pemasaran, sudah ada pelanggan tetap yang menampung hasil produksi,” ujar Bupati.
Selanjutnya, Bupati meninjau kelompok peternak ikan Minajaya di RT 2 RW 4 yang membudidayakan ikan lele dan gurame siap konsumsi.
Kelompok yang diketuai Abdul Kholiq dan beranggotakan antara lain Ali Misbah ini, menjadi salah satu contoh usaha produktif yang konsisten menggerakkan ekonomi warga desa.
Selain memberi perhatian pada peningkatan sarana produksi budi daya ikan, Bupati juga mendorong agar usaha tersebut terintegrasi dengan program Perumda Aneka Usaha Jepara.
Sehingga pengelolaan dan pemasaran produk bisa lebih kuat dan berkelanjutan.
Saat ini, kelompok Minajaya sudah mitra kerja Perumda Aneka Usaha Jepara, skemanya modal bersama.
Bibit usia 0–45 hari dibesarkan di Perumda, lalu proses pembesaran dilakukan di Minajaya.
Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap ekonomi lokal, saat Ngantor di Desa Dongos Bupati juga memborong sejumlah produk UMKM, serta menyerahkan berbagai bantuan kepada masyarakat.
Di antaranya bantuan sosial (Bansos), bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), serta layanan administrasi kependudukan dan kesehatan yang disediakan di lokasi kegiatan.
Bupati menggelar rapat koordinasi dengan seluruh kepala desa se-Kecamatan Kedung untuk menindaklanjuti berbagai usulan dan persoalan yang muncul dari pelaksanaan Ngantor di Desa tahap pertama.
“Program ini kita dorong untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan desa. Gotong royong ini yang harus terus kita jaga,” lanjutnya.
Kegiatan Ngantor di Desa diakhiri dengan peninjauan infrastruktur jalan di Desa Ngeling, serta progres pengerjaan ruas jalan Sowan Lor – Sowan Kidul – Tedunan.
Bupati memastikan seluruh proyek berjalan sesuai target dan memberikan manfaat langsung bagi warga.
“Pembangunan infrastruktur ini harus berdampak nyata. Jalan yang bagus akan memperlancar mobilitas hasil pertanian dan UMKM, sehingga ekonomi desa makin hidup,” ungkapnya.
Anggota DPRD Jepara Akhmad Faozi, mengatakan pihaknya bersama wakil rakyat Dapil I Jepara siap bersinergi Pemkab Jepara.
Salah satunya terkait pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Dapil I Jepara yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur penghubung antarkawasan di daerah pemilihan mereka.
“Istilahnya kita iuran anggaran infrastruktur dari pokir itu. Tahun 2026 sudah dianggarkan dan bisa dilaksanakan,” tandas Faozi.
Editor; Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar