Bumi Menaksopal Sudah Diguyur Hujan, Namun Masih Siaga Kekeringan 

waktu baca 2 menit
Sabtu, 25 Nov 2023 17:22 0 641 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Meski hujan sudah mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek, namun masih dikategorikan hujan berintensitas ringan.

Sehingga, belum begitu berdampak terhadap ketersediaan air tanah. Oleh karena itu, status siaga kekeringan belum dicabut oleh otoritas pengampu kepentingan di Bumi Menaksopal tersebut.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono saat dihubungi Mondes.co.id.

Ia mengatakan bahwa hingga saat ini, pihaknya masih mempertahankan status siaga kekeringan. Sebab, sesuai fakta di lapangan, meski hujan telah turun akan tetapi belum mengurangi cakupan daerah terdampak kekeringan.

“Bahkan sesuai kenyataan di lapangan, luasan daerah terdampak kekeringan saat ini justru bertambah,” ungkap Stefanus Triadi, Sabtu, 25 November 2023.

Menurut dia, hingga saat sekarang, tim gabungan sudah melakukan sebanyak 1.757 kali pengiriman air bersih ke berbagai titik. Baik yang menggunakan tangki berkapasitas 4.000 hingga 6.000 liter. Selain itu, juga dilakukan pendistribusian berbagai sarana dan prasarana penunjang lain bagi warga.

“Termasuk juga pendistribusian bantuan sarana dan prasana penunjang lain, yakni 41 lembar terpal, 55 unit tandon air, dan 367 buah jeriken,” imbuhnya.

Ditambahkan oleh Kalaksa BPBD Trenggalek, sejak kekeringan yang melanda beberapa bulan lalu, setidaknya telah menyebabkan sekitar 17.630 jiwa dari 6.417 kepala keluarga mengalami krisis air bersih. Dipastikan terhitung hari ini, jumlahnya pun kian bertambah.

Sehingga, diimbau kepada seluruh warga Trenggalek agar selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan. Termasuk, terjadinya potensi bencana hidrometeorologi dampak peralihan musim dari musim kemarau menuju musim hujan.

BACA JUGA :  Material Terbawa Arus Aliran dari Hulu ke Hilir, Fenomena Banjir di Pati karena Sampah

“Kepada seluruh masyarakat Trenggalek diimbau untuk selalu hati-hati dan waspada cuaca ekstrem dampak peralihan musim,” tandas Triadi.

Pasalnya, merujuk pada peta monitoring hari tanpa hujan BMKG Stadion Klimatologi Kelas I Juanda, hari tanpa hujan berturut-turut di wilayah Jawa Timur bervariasi sangat pendek hingga potensi kekeringan ekstrem.

Mengingat hal itu, diharapkan segera turun hujan cukup konsisten dengan intensitas sedang hingga tinggi.

“Semoga Trenggalek segera diguyur hujan secara merata sehingga warga tak lagi mengalami kesulitan mengakses air bersih,” harap dia.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini