Bumi Kartini Menari akan Meriahkan Hari Tari Sedunia, Catat Tanggalnya

waktu baca 2 menit
Kamis, 17 Apr 2025 12:16 0 203 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara berkolaborasi dengan Pemkab Jepara, akan menggelar Bumi Kartini Menari dalam rangka Hari Tari Sedunia.

Ketua III DKD Jepara, Sarjono mengatakan, kegiatan ini dijadwalkan pada 27 April 2025 di Alun-alun I Jepara, beriringan dengan program Jepara In Fashion (JIF).

“Kami sudah koordinasi dengan JIF, nanti agenda Hari Tari menggunakan panggung JIF,” ujarnya.

Komite Tari DKD Jepara, Chlara Tri Puspitasari, menyampaikan bahwa kegiatan tahunan tersebut telah digelar sejak 2021.

Tahun penyelenggaraan kali ini akan menampilkan beragam genre, mulai dari tari tradisional hingga genre populer seperti K-Pop.

Sebagai penutup, panggung akan menampilkan sendratari dan aksi khas dari komunitas barongan cilik.

“Ada juga musik-musik tradisional, dan ada beberapa komunitas, seperti teman-teman komunitas barongan dewasa,” jelasnya, Kamis (17/4/2025).

Namun demikian, DKD juga menyoroti kendala teknis yang masih sering dihadapi para pelaku seni. Ketiadaan panggung tetap membuat mereka bergantung pada fasilitas pihak luar.

“Selama dua tahun terakhir kami hanya bisa menumpang panggung dari EO. Kami harap ke depan ada fasilitas khusus untuk komunitas tari,” imbuh Joharta Adi Putra, anggota DKD lainnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo menyatakan dukungan penuh.

Ia menegaskan pentingnya menjadikan seni tari maupun kesenian budaya lokal yang lain sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

“Kita harus jadikan kesenian daerah sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif. Penari jangan hanya sekadar menyalurkan hobi, tapi juga bisa mendapat penghasilan dari situ,” ujar Bupati, yang akrab disapa Mas Wiwit.

BACA JUGA :  Upacara HUT ke-78 RI, Terus Melaju, Jaga Tren Positif Pembangunan Jepara

Menurutnya, Pemkab Jepara akan menyediakan fasilitas dasar seperti panggung, lokasi, dan pelatihan.

Namun, kreativitas komunitas tari tetap menjadi kunci utama dalam menciptakan daya tarik wisata serta peluang ekonomi.

“Kami akan support dari sisi kebijakan dan pendanaan. Tapi pelaku seni harus mampu menciptakan pertunjukan yang menarik dan bernilai jual,” lanjutnya.

Sebagai bentuk konkret, Mas Wiwit mengungkap rencana pembangunan sentral potensi unggulan di setiap kecamatan.

Dari 16 wilayah, akan dipilih lokasi strategis yang difokuskan sebagai pusat pertunjukan dan destinasi seni, lengkap dengan fasilitas panggung tetap, sekaligus menjadi destinasi wisata utama.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini