JEPARA – Mondes.co.id | Jepara merupakan wilayah persis yang kaya akan potensi perikanan dan kelautan.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Jepara akan fokus dalam pengembangan rumput laut dan budi daya rajungan.
Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan, pengembangan budi daya rumput laut akan difokuskan di Karimunjawa yang memiliki potensi hingga 5.150 hektare.
“Saat ini, sudah ada 150 pembudidaya yang aktif di wilayah tersebut,” ungkap Witiarso, Jumat (15/3/2025).
Bupati menilai, model budi daya di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara bisa menjadi contoh dalam pengembangannya.
“Produksi kultur jaringan di sana telah menghasilkan bibit rumput laut berkualitas, didukung fasilitas kebun starter dan hilirisasi industri oleh KKP,” kata dia.
Pola ini diharapkan dapat diterapkan di Jepara untuk meningkatkan produksi dan nilai ekonomi rumput laut.
Selain rumput laut, kata Witiarso, program budi daya rajungan juga menjadi perhatian.
Saat ini, program tersebut tengah dalam tahap perhitungan produksi dan ekonomi. Implementasinya akan dimulai setelah desain teknis rampung dan anggaran tersedia.
“Program ini diperkirakan memiliki siklus panen sekitar empat bulan dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” jelasnya.
Terkait hal ini, Bupati Jepara sudah menemui langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Dalam pertemuan juga membahas peluang beasiswa di Akademi Usaha Perikanan (AUP) bagi anak nelayan, petambak garam, dan pembudidaya.
Program ini menawarkan kuliah dan asrama gratis di sebelas politeknik perikanan di Indonesia.
“Biaya kuliah dan asrama ditanggung pemerintah, dengan syarat penerima merupakan anak nelayan, petambak garam, atau pembudidaya,” kata dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar