BPBD Jateng Fokus Pencarian Puluhan Korban Longsor Cilacap

waktu baca 3 menit
Sabtu, 15 Nov 2025 08:46 0 23 Dian A.

SEMARANG – Mondes.co.id | Bencana longsor yang terjadi di Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11/2025) malam, menimpa permukiman warga dan memakan korban jiwa.

DBHCHT TRENGGALEK

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah bersama pihak terkait, terjun ke lapangan sejak malam kejadian.

Petugas gabungan bahu-membahu mengerahkan bantuan untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun.

Pencarian hingga Jumat (14/11/2025) terus dilakukan.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan prihatin dan duka mendalam atas musibah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, yang memakan korban jiwa.

“Kami menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas musibah tanah longsor di Majenang, Cilacap. Saat ini tiga korban telah ditemukan meninggal dunia dan 20 warga masih dalam pencarian,” ungkap Ahmad Luthfi, kemarin.

Gubernur mengatakan, Pemprov Jateng memberikan perhatian penuh atas musibah longsor di Cilacap.

Bersama pihak terkait, Pemprov memfokuskan pada pencarian korban yang belum ditemukan.

Menurut Gubernur, saat ini difokuskan pada upaya penanganan kedaruratan bencana.

Pemprov juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, TNI, Polri serta pihak-pihak terkait, dalam penanganan evakuasi korban maupun warga terdampak.

“Saat ini personel maupun peralatan dan logistik dari Pemprov Jateng sudah diturunkan di sana. Kita bahu membahu melakukan penanganan dan proses evakuasi bersama jajaran pemerintah Kabupaten Cilacap, TNI, dan Polri,” ungkap Ahmad Luthfi.

Hingga Jumat pukul 11.00 WIB, tiga warga ditemukan meninggal dunia dan 20 orang masih dalam pencarian.

BACA JUGA :  Sumur Migas Randugunting 2 di Rembang Ditutup

Tiga warga yang ditemukan meninggal dunia bernama Julia Lestari (20), Maya Dwi Lestari (15), dan Yuni (45), semua berasal dari Dusun Tarukan.

Longsor terjadi sekitar pukul 21.00 setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut.

Material longsor menimbun permukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter serta retakan sepanjang 25 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggulangan, mengatakan total ada 46 jiwa dari 17 kepala keluarga (KK) yang terdampak musibah.

“Saat ini kami fokus pada pencarian korban yang hilang dan tertimbun longsoran tanah. Kita upayakan terus sampai korban ditemukan,” ungkapnya.

Sedangkan, sebanyak 21 warga masih dinyatakan hilang.

Warga yang belum ditemukan 6 orang dari Dusun Tarukan dan 14 orang dari Dusun Cibuyut.

Nama-nama korban sudah diidentifikasi dan masuk daftar pencarian tim gabungan.

Adapun korban luka berjumlah tiga orang atas nama Maya, Haryanto, dan Andi.

Mereka telah dibawa ke RSUD Majenang untuk penanganan medis.

Dalam musibah tersebut, delapan rumah dilaporkan roboh, satu rumah rusak sedang, dan 16 rumah lainnya terancam.

Luasan area terdampak mencapai sekitar 6,5 hektare.

Upaya pencarian dilakukan di antaranya BPBD Jateng, Dinsos Provinsi Jateng, BPBD Kabupaten Cilacap, Basarnas Cilacap, TNI/POLRI, Dinkes dan Dinsos Kabupaten Cilacap.

Selain itu, UPT PUPR Majenang, Forkompincam Majenang, ULP Majenang, perangkat desa, komunitas relawan dan warga, juga terlibat aktif dalam penanganan musibah tersebut.

Akses menuju lokasi diperlebar menggunakan excavator milik BBWS Citanduy.

BPBD Provinsi Jateng dan BPBD Kabupaten Cilacap hingga siang ini, melakukan asesmen lanjutan dan pemantauan lapangan terkait potensi cuaca ekstrem serta kesiapsiagaan TRC PB.

Dinas Sosial Jateng juga mengakses bantuan Kemensos bagi keluarga korban.

BACA JUGA :  Jembatan Desa Sinomwidodo Ambrol, Akses Jalan Utama Lumpuh Total

Bantuan Provinsi yang dapat diberikan kepada pihak korban, berupa bantuan tidak terduga (BTT) untuk korban pemilik rumah roboh/rusak atau melalui Program RTLH Disperakim.

Dinas Sosial juga sudah mengirim bantuan logistik dan peralatan tidur untuk warga terdampak.

Selain itu juga didirikan dapur umum, serta menyiapkan tempat pengungsian yang aman dari longsor.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini