dirgahayu ri 80

BNNK Trenggalek Fokus Pencegahan Peredaran Narkoba di Wilayah Pesisir

waktu baca 2 menit
Selasa, 11 Feb 2025 19:05 0 280 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Peredaran Narkoba (Narkotika, Psikotropika, Bahan adiktif dan Obat-obatan berbahaya) dewasa ini semakin meresahkan.

Bahkan, di hampir seluruh wilayah Indonesia telah menjadi sasaran serta pendistribusian level akar rumput. Tak terkecuali, beberapa titik di daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Mengingat, sebagai daerah pesisir, Bumi Menaksopal memiliki akses yang mendukung mulai dari jalur laut maupun darat.

Apalagi, 3 kecamatan sisi selatan, yakni Watulimo, Panggul, dan Munjungan merupakan wilayah perbatasan pemilik pantai.

Maka, sebagai salah satu otoritas pengampu bidang kenarkotikaan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Trenggalek harus mempunyai strategi khusus dalam hal pencegahan, pengawasan serta penindakan penyalahgunaan narkoba.

Itu sebagaimana disampaikan Kepala BNNK Trenggalek, AKBP Wiji Rahayu kepada Mondes.co.id bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya mengantisipasi segala potensi.

Termasuk, bersama stakeholder terkait mengadakan assesmen gabungan, baik bidang hukum maupun medis dalam pemetaan kerawanan di wilayah hukumnya.

“Sesuai data yang ada, Kecamatan Watulimo saat ini menjadi salah satu titik dengan fokus pencegahan peredaran narkoba. Karena Watulimo merupakan wilayah dengan kategori lebih terbuka,” sebut AKBP Wiji, Selasa 11 Februari 2025.

Pun begitu, sambung dia, berdasarkan hasil analisa, kajian serta masukan Bidang Hukum Pemda Trenggalek mengenai potensi tingkat kerawanan lain, juga memungkinkan terjadi di Kecamatan Munjungan dan Panggul.

Sehingga, dua daerah tersebut juga perlu diatensi lebih lanjut.

“Kenapa sasaran utama di wilayah pesisir yang mayoritas nelayan. Dimungkinkan, adanya pemahaman jika dengan menggunakan narkoba bisa menambah sekaligus menjaga stamina agar lebih kuat saat melaut,” paparnya.

BACA JUGA :  Tongkat Komando Polres Trenggalek Bergulir ke Tangan AKBP Indra Ranu Dikarta

Selain itu, masih menurut AKBP Wiji, bisa terjadi pula disebabkan oleh sumber daya manusia.

Sehingga, saat menerima informasi atau pengaruh menyesatkan dari luar serta-merta mereka terima.

Ada lagi, dari sejumlah kejadian yang telah ditangani, para pengedar narkoba sering menyasar masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Analisa itu dapat dibuktikan dari adanya kasus-kasus peredaran narkoba yang terungkap.

“Jadi semuanya memang bisa dibuktikan melalui data dan fakta lapangan. Selain itu, peredaran narkoba ternyata tidak hanya menyasar orang berduit, namun juga orang dengan sumber daya yang rendah,” jelas AKBP Wiji.

Kemudian, tandas dia, mengenai program fokus wilayah pesisir dan perbatasan di Trenggalek, sudah sesuai dengan instruksi BNN RI, artinya wilayah perbatasan dengan Kabupaten atau Kota lain memang jadi prioritas.

Dalam penentuan wilayah sasaran sendiri, telah dibahas dalam pra acara forum komunikasi untuk selanjutnya nanti ditentukan keputusannya.

“Dipastikan BNN memang memiliki fokus sasaran di wilayah pesisir. Meskipun, kondisi Trenggalek saat ini belum masuk daerah rawan namun dalam hal pencegahan peredaran narkoba akan terus digalakkan,” tegasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini