Bikin Sakit Hati, Biaya Haji Melambung Tinggi

waktu baca 2 menit
Kamis, 26 Jan 2023 08:44 0 1036 mondes

PATI – Mondes.co.id | DPR RI bersama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi mengumumkan, kenaikan biaya haji dari 42 juta menjadi 69 juta rupiah pada tahun 2023 ini.

Kenaikan biaya haji yang sangat signifikan ini tentu mengejutkan banyak masyarakat yang berencana untuk pergi umroh ke tanah suci.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Pati, Abdul Hamid menjelaskan, kenaikan tarif haji ini dikarenakan dana optimalisasi yang dikelola Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) untuk subsidi mulai menipis.

Pasalnya, biaya haji pada umumnya mencapai Rp 98 juta, sedangkan para jamaah hanya dikenai Rp 69 juta.

“Biaya ini dihitung rasional untuk memberikan penyelenggaraan bagi jamaah haji di Arab Saudi. Karena biaya ini harus dibayarkan dari biaya asli sekitar Rp 98 juta. Tapi hanya cukup Rp 69 juta, sisanya ditanggung dana optimalisasi,” ungkapnya, Kamis 26 Januari 2023

Menurut Hamid, kagetnya masyarakat ini lantaran biaya haji sebelumnya hanya Rp 42 juta. Sehingga ada kenaikan dengan nominal cukup besar mencapai Rp 27 juta.

Padahal jika dikalkulasikan, BPIH masih menanggung subsidi dari dana optimalisasi dari yang semula Rp 56 juta. Kini masih menanggung subsidi hampir Rp 30 juta tiap jamaah.

“Menjadi problem ketika biaya ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp 42 juta, sekarang Rp 69 juta. Ini luar biasa besar. Tapi ini berkaitan dengan biaya yang digunakan BPIH untuk memberikan subsidi kepada jamaah haji,” tambahnya.

BACA JUGA :  Kawasan Jalan RSUD RAA Soewondo Pati Sering Macet, Ini Penyebabnya

Menurut Hamid jika biaya ini tidak dinaikan, dikhawatirkan para jamaah haji di tahun 2030 dan segera tidak akan bisa menikmati subsidi. Sehingga pembiayaan haji akan lebih besar dari saat ini.

“Kalau dana optimalisasi itu diberikan banyak sekarang, maka akan habis dan diprediksikan pada 2030 dana optimalisasi subsidi itu akan berkurang bahkan habis. Sehingga kemudian jika subsidinya sekarang banyak. Jamaah 2030 nanti tidak dapat subsidi,” tandasnya.

Masyarakat yang belum mengetahui, diharapkan olehnya untuk dapat memahami situasi ini. Mengingat, minat dari masyarakat Pati untuk beribadah haji cukup tinggi. (Dy/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini