Bertahan atau Berhenti? Nasib Ratusan Honorer di Pati Menggantung

waktu baca 2 menit
Jumat, 12 Des 2025 08:52 0 56 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Nasib 109 tenaga honorer yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati sampai saat ini masih menggantung.

DBHCHT TRENGGALEK

Kebijakan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang menghapus keberadaan tenaga honorer di 2026, menjadi penyebabnya.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pati angkat suara.

Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan Pemberhentian Informasi Kepegawaian (PPIK), Aziz Muslim menerangkan terkait masalah tersebut.

Ia mengaku, pihaknya sudah melakukan pendataan.

Data tersebut sudah disampaikan ke Kemenpan-RB agar 109 honorer tersebut bisa masuk ke dalam database dan bisa diusulkan statusnya menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu.

Hanya saja, sampai pertengahan bulan Desember ini, pihaknya belum menerima surat balasan terkait apakah nama-nama yang diusulkan bisa masuk dalam PPPK Paruh Waktu.

“Sudah diusulkan ke Menpan, namun sampai hari ini belum ada balasan atau kebijakan dari Kemenpan,” ungkapnya, kemarin.

Aziz menambahkan, 109 honorer ini didominasi oleh guru dan tenaga kesehatan (nakes), serta sebagian kecil dari tenaga teknis di instansi Pemkab Pati.

Masalah ini sudah disampaikan ke Bupati Pati Sudewo untuk menyelamatkan nasib 109 honorer tersebut.

Hanya saja, belum ada jawaban resmi dari Bupati, apakah para tenaga honorer ini nantinya bisa bekerja di bawah naungan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), atau diberhentikan sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat.

“Kemarin baru kita rapatkan bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, hasil rapat kami laporkan Pak Bupati. Ini kami masih menunggu dispo beliau,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Diduga Karena Korsleting Listrik, Gudang Kayu dan Pupuk di Tluwuk Ludes Dilalap Api

Sebelumnya, pada akhir September lalu, Bupati Pati Sudewo berjanji akan mengakomodir nasib dari 109 honorer kategori R4 tersebut.

“Kami akomodir, yang tidak terdata dalam database ada 109 orang sedang kami usulkan untuk bisa diakomodir. Mudah-mudah clear, disetujui (Kemenpan-RB), karena memang Pemkab Pati membutuh tenaga mereka,” ungkap Bupati setelah pertemuan dengan perwakilan honorer R4 di ruang kerjanya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini