PATI – Mondes.co.id | Dara muda asal Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati ini melanglang buana berkat kemampuan public speaking yang dikuasai. Skill luar biasanya diasah secara tak sengaja, beriringan dengan kepribadiannya yang dianggap cerewet oleh sebagian orang.
Dia adalah Elsa Inayatul Amalia, yang merupakan seorang Master of Ceremony (MC) profesional. Suara indah nan menggelegar ia asah sejak duduk di bangku Madrasah Aliyah (MA) . Elsa bercerita, ketika masa berseragam putih abu-abu, dirinya kerap dipercaya jadi MC dan moderator di kegiatan internal sekolah.
“Karena itu kan memang cenderung cerewet ya, kemudian cerewetnya itu coba dialihkan di hal-hal positif,” ucapnya ketika diwawancarai pada Rabu, 7 Februari 2024.
Diketahui, dirinya aktif di organisasi Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) di sekolahnya. Bahkan, perannya menjadi konselor sebaya di organisasi tempat menimba pengalaman.
“Dulu ikut PIKR itu, PIKR merupakan awal pertama kali aku di dunia publik speaking,” ucap perempuan tamatan Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Huda, Tayu itu.
Lebih lanjut, kesempatan yang banyak didapat wanita 23 tahun itu, keterusan menjadi MC hingga jenjang pendidikan tinggi. Elsa pun sering menjadi moderator di acara seminar dan sosialiasi.
“Belajar jadi MC sendiri, tidak ada seseorang yang mengajari. Lebih belajar pada saat ditunjuk jadi MC ketika berorganisasi dan kegiatan sosialisasi lainnya, berawal dari situ saya belajar otodidak,” kata pemilik akun Instagram @amaliaelsaa.
Sekarang, wanita yang berkuliah di jurusan BPI Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Itu menjadikan MC sebagai job freelance.
Berkat kemampuan yang jarang dimiliki orang lain, dirinya dipercaya memandu acara dengan dihadiri tokoh nasional. Pengalaman terbaik Elsa adalah sewaktu dipercaya jadi moderator seminar nasional yang dihadiri oleh Rocky Gerung.
“Pengalaman terbaik itu pernah memoderatori salah satu akademisi terkenal, Rocky Gerung,” ungkapnya dengan penuh rasa bangga.
Namun, beberapa problem juga pernah Elsa alami selama menjalankan pekerjaan sebagai MC. Ia pernah mendapat job yang tidak sesuai kesepakatan dengan panitia penyelenggara. Akan tetapi, ia tetap bersikap profesional sebagai MC.
“Pernah punya kenangan buruk saat menjalankan job pada sebuah event. Kemudian tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Tapi, harus disikapi dengan cara yang bijak,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar