Beras Makin Mahal, Bulog Siapkan Jurus Stabilkan Harga

waktu baca 2 menit
Kamis, 22 Feb 2024 13:20 0 529 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupaya menjaga ketahanan pangan melalui Badan Urusan Logistik (Bulog). Perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan ini mendapat penugasan untuk menjaga pasokan beras agar harga dan daya beli masyarakat tetap stabil.

Bulog sendiri menpunyai strategi atau jurus untuk menstabilkan harga beras yang mahal saat ini. Hal ini sebagaimana disampaikan Hardiansyah, Kepala Bulog Cabang Pati.

Dikatakan Hardiansyah, kenaikan harga beras diakibatkan belum adanya panen raya di wilayah yang menjadi lumbung padi. Beberapa wilayah yang sudah panen, jumlahnya masih sedikit, sehingga belum bisa menurunkan harga beras di pasaran. Rata-rata di sawah petani, umur padi masih 1 – 1,5 bulan, sehingga panen padi belum banyak.

“Kami sudah siapkan strategi untuk mengendalikan kenaikan harga beras ini,” kata dia, Kamis 22 Februari 2024.

Strategi pertama, akan digelontorkan bantuan pangan di beberapa wilayah. Bantuan pangan di eks keresidenan Pati sudah berjalan selama dua hari ini. Secara serentak, di seluruh Kabupaten Pati bantuan digelontorkan pada 21-22 Februari 2024. Totalnya hampir 5 ribu ton untuk alokasi bulan Februari.

Strategi kedua, Bulog akan menggelontorkan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh pasar. Harga Eceran Tertinggi (HET) beras SPHP ini adalah Rp10.900 per kilogram.

“Untuk Keresidenan Pati, hariannya bisa sampai 200 ton sampai 300 ton per harinya. Kita gelontorkan ke semua wilayah kerja kami. Mulai dari Kabupaten Jepara, Kudus, Pati, Rembang, dan Blora,” kata dia.

BACA JUGA :  Kakek 60 Tahun Nekat Curi Motor Tetangga Sendiri

Dengan dua strategi itu, diharapkan Bulog bisa mengendalikan harga beras, sambil menunggu masa panen raya. Untuk panen raya sendiri, diprediksi akan terjadi pada Maret 2024 mendatang. Pada saat panen raya itu, Bulog akan menyerap beras dari petani.

Diharapkan, masyarakat tidak perlu panik, di tengah kenaikan harga beras. Pihaknya berharap masyarakat belanja beras sesuai kebutuhan saja. Karena stoknya masih cukup, meskipun belum berlebih karena panen belum banyak.

“Tunggu saatnya nanti setelah panen raya, akan Kembali normal,” katanya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini