PATI – Mondes.co.id | Cumi-cumi termasuk salah satu hasil produksi tangkapan laut di Kabupaten Pati.
Cumi-cumi sendiri saat ini cukup sulit didapat di tengah meredanya musim penghujan.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Taryadi, dari himpunan data produksi tangkapan ikan, cumi-cumi didapati oleh nelayan selama pertengahan tahun ini pada Januari, Februari, dan Juni 2024. Sedangkan, di bulan lain tidak ada.
“Data produksi tangkapan cumi-cumi di Januari sebanyak 45.002 kilogram, data produksi tangkapan cumi-cumi di Februari sebanyak 157.124 kilogram, data produksi tangkapan cumi-cumi di Juni sebanyak 6.842 kilogram,” sebutnya menyampaikan catatan DKP Kabupaten Pati belum lama ini.
Menurut Taryadi, pengaruh banyak dan sedikitnya cumi-cumi disebabkan oleh adanya musim populasi cumi-cumi itu sendiri.
Biasanya musim penangkapan cumi-cumi paling banyak tiba pada September hingga November.
Sementara, apabila tidak tiba pada musim penangkapan cumi-cumi, maka produksi hewan bertinta itu minim. Penangkapan cumi-cumi dilakukan nelayan menggunakan alat tangkap khusus cumi.
“Tergantung musimnya, untuk rajungan dan udang biasanya kebanyakan tertangkap pada bulan September sampai November begitupun cumi. Jika memang bukan musim penangkapan cumi, maka tidak ada hasil tangkapan cumi,” urai Taryadi saat dikonfirmasi.
Kendati demikian, hasil tangkapan cumi-cumi pernah menduduki lima besar produksi tangkapan nelayan Kabupaten Pati. Hal itu terjadi pada Februari lalu, yang masuk peringkat 5 dengan total tangkapan 157,1 ton.
Untuk harga cumi-cumi stabil. Sejak Januari 2024, harga cumi-cumi sampai sekarang di angka Rp40.000 per kilogram.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar