JEPARA – Mondes.co.id | Tidak hanya durian yang menjadi buah khas kota Jepara. Ada Belimbing Jingga yang mulai terlupakan oleh masyarakat.
Saat ini, pohon belimbing jingga hanya tersisa sekitar 500-an pohon saja. Tersebar di tiga desa di Kecamatan Welahan, meliputi Ketilengsingolelo, Gedangan, dan Desa Welahan.
“Tercatat pada tahun 90-an sebaran pohon itu masih ada di lima desa, ditambah Gidangelo dan Kalipucang Wetan,” ungkap pendiri sekaligus pengelola Perpustakaan R.A. Kartini, Edi Mustofa.
Belimbing Jingga Jepara memiliki tampilan warna jingga kekuning-kuningan seperti kunyit. Ukuran buahnya sedang, tidak terlalu besar atau kecil. Miliki rasa lebih manis dibanding jenis belimbing lain, itu karena proses panen hanya boleh dilakukan saat buah matang.
“Jadi harus matang, sudah 40 hari ke atas baru boleh diambil,” ungkap Edi.
Panen belimbing ini bisa dilakukan sebanyak empat kali dalam setahun. Bahkan bisa sampai lima kali panen, jika dipacu dengan formula perangsang buah. Atas berbagai keunggulan tersebut, varietas tersebut pernah dianugerahi penghargaan juara di level nasional pada ajang lomba buah.
“Pernah dilombakan di tingkat nasional meraih juara 2, antara tahun 2009 atau 2010,” kata dia.
Puncak panen raya belimbing jingga terjadi antara Febuari – Maret. Hasilnya rerata mencapai 5 kuintal. Dalam tiap 1 kilogram berisi kisaran 5 buah. Terkait pemasarannya selain dibeli oleh pengepul, kini warga mencoba menjual secara daring. Dari situ laba pembudi daya bisa naik, bahkan hampir tiga kali lipat per kilogramnya.
Memperkenalkan sekaligus melestarikan kembali buah Belimbing Jingga, akan digelar Festival Belimbing Jingga di kompleks Perpustakaan R.A. Kartini, RT 3/ RW 4, Desa Ketilengsingolelo, Kecamatan Welahan pada 1 sampai 2 Oktober 2023 mendatang.
“Belimbing Jingga merupakan salah satu ikon buah unggulan yang harus selalu diupayakan untuk dilestarikan. Sebab, kini jumlah pohonnya mulai berkurang karena minimnya minat membudidayakan. Banyak di antaranya yang beralih budi daya jambu delima,” katanya. (Ar/Mr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar