JEPARA – Mondes.co.id | Belajar dua hari di Museum R.A Kartini Jepara, para peserta sudah bisa membuat karya dari anyaman rotan.
“Ternyata kita bisa membuat tempat hantaran lamaran dari rotan. Kelihatannya sulit, tapi setelah dilakukan ternyata bisa,” ungkap Hana, salah satu peserta belajar bersama di museum, kemarin.
Hal ini juga dibenarkan Santi.
Hari pertama kemarin, mereka berhasil membuat tas berbahan rotan, hari kedua mereka diajari membuat hantaran lamaran dari rotan.
“Dua hari ini dapat ilmu banyak untuk membuat kerajian rotan,” kata Santi.
Kegiatan belajar bersama di museum ini sebagai bentuk pelestarian kerajinan rotan di Kabupaten Jepara.
Kegiatan ini diikuti puluhan peserta, mulai dari pelajar, ibu-ibu rumah tangga, hingga para pelaku UMKM di Jepara.
Mereka diajari membuat anyaman rotan, dari pemilahan bahan baku, hingga penganyaman dan menjadi produk yang siap jual.
Bahkan ketika nanti sudah jadi, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jepara siap menampung karya mereka.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Ali Hidayat, mengatakan bahwa kegiatan belajar bersama di museum diselenggarakan rutin setiap tahun di Museum R.A Kartini dengan tema yang berbeda.
“Kali ini mengangkat tema ‘Anyaman Rotan’ yang diikuti pelajar dan masyarakat umum di Kabupaten Jepara,” ungkap Ali.
Belajar anyaman rotan ini juga pernah dilaksanakan di tahun 2023 lalu.
Mengingat antusias dan permintaan, serta kebutuhan masyarakat yang tinggi terkait pelatihan ini, sehingga dilaksanakan kembali di tahun 2025 ini.
Selain anyaman rotan, pihaknya juga telah melaksanakan belajar bersama, dengan mengangkat gerabah mayong (2022), batik Jepara (2023 dan 2025), belajar kentrung dan belajar ukir di tahun (2024).
Kegiatan ini untuk mengembangkan keterampilan, menghasilkan produk kerajinan unggulan, sekaligus melestarikan warisan budaya yang ada di Kabupaten Jepara.
Dengan keterampilan ini nantinya, peserta akan memperoleh pengetahuan atau ketrampilan baru, dengan mengembangkan kreativitas, dan melestarikan budaya yang ada di Jepara.
Dijelaskan, kerajinan rotan mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Dengan bahan dasar serat batang, tanaman rotan dapat dibuat berbagai produk seperti perabot rumah tangga (kursi, meja), peralatan rumah tangga (tudung saji, keranjang), hingga sejumlah hiasan dinding.
Narasumber sekaligus mentor anyaman rotan Abdi Munib, mengatakan potensi Jepara terkait kerajinan rotan luar biasa.
“Kalau kerajinan rotan mulai ada di Jepara sejak tahun 1970-an. Saat itu Pemda sudah mulai mengembangkan kerajinan rotan ini,” kata dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar