Foto: KH Baidlowi Lasem Rembang (Istimewa) REMBANG – Mondes.co.id | Berbagai kegiatan pendukung upaya pengusulan KH Baidlowi sebagai Pahlawan Nasional terus dilakukan.
Salah satunya melalui bedah buku biografi “KH. Baidlowi Lasem: Pencetus Gelar Soekarno Huwa Waliyyul Amri adh-Dhoruri bisy-Syaukah”.
Ini merupakan upaya berkelanjutan untuk memperkuat literasi sejarah dan mengenalkan tokoh-tokoh lokal yang berkontribusi bagi bangsa.
Kegiatan ini sukses diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang.
Acara yang dipusatkan di Aula Perpustakaan Daerah ini baru-baru ini disambut antusias oleh total 78 peserta, yang terdiri dari akademisi, tokoh agama, pemerhati sejarah, dan masyarakat umum.
Diskusi yang berjalan intensif ini dipandu oleh moderator, Rektor STAI Al-Hidayat, KH. Sholahuddin Fatawi, M.Pd.
Kepala Dinarpus Rembang, Achmad Solchan, menjelaskan bahwa kegiatan bedah buku ini memiliki misi strategis, yaitu menghidupkan kembali keteladanan KH Baidlowi Lasem, seorang ulama besar yang memiliki kiprah signifikan dalam konteks kebangsaan dan keagamaan.
”Perpustakaan daerah tidak hanya mengoleksi buku, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan kembali pemikiran tokoh-tokoh yang pernah memberi warna bagi sejarah Rembang dan Indonesia. KH Baidlowi adalah salah satu figur penting yang patut terus dikenalkan,” ujar Solchan.
Ia menambahkan, pemikiran KH. Baidlowi, khususnya mengenai toleransi, nasionalisme, dan penguatan karakter generasi muda, tetap relevan di tengah tantangan kehidupan sosial kontemporer.
Bedah buku ini dianggap sebagai sarana efektif untuk mendekatkan masyarakat dengan warisan intelektual para tokoh lokal.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni K. Amirul Ulum (Penulis Buku) dan KH Abdul Aziz Mas’ud (Tokoh Agama Lasem) yang memberikan perspektif mendalam mengenai peran dan kontribusi almarhum.
Secara khusus, Achmad Solchan mengungkapkan bahwa forum bedah buku ini menjadi momentum awal untuk memperkuat diskursus publik terkait inisiatif keluarga dan sejumlah pihak untuk mengusulkan KH Baidlowi sebagai Pahlawan Nasional.
”Kegiatan ini merupakan langkah awal sebelum menuju tahapan resmi yang lebih lanjut, seperti penyelenggaraan seminar nasional, guna memperkuat bukti dan dukungan publik atas pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi KH Baidlowi,” tegas Solchan.
Di antara peserta yang hadir, KH Ahfas Faishol, cucu kerabat KH Baidlowi sekaligus Pengasuh PP Al-Wahdah Lasem, memberikan apresiasi tinggi.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini krusial untuk memastikan nilai-nilai perjuangan dan keteladanan para ulama terus diwariskan kepada generasi penerus.
”Kami bangga bisa ikut hadir. Bedah buku ini menjadi cara untuk mengambil berkah dan memahami kembali nilai-nilai perjuangan beliau,” kata KH Ahfas Faishol.
Dinarpus Rembang berharap melalui inisiatif ini, literasi lokal akan semakin hidup, sekaligus membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi masyarakat untuk mendukung penuh upaya pengusulan KH Baidlowi sebagai Pahlawan Nasional.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar