Beberapa Akses Antar Kabupaten Rembang-Pati Terancam Putus, Mana Saja?

waktu baca 3 menit
Rabu, 29 Okt 2025 17:30 0 38 Supriyanto

​REMBANG – Mondes.co.id | Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Rembang dalam beberapa hari terakhir, telah menimbulkan dampak kerusakan infrastruktur yang signifikan, terutama di Kecamatan Kaliori dan Kecamatan Sumber.

DBHCHT TRENGGALEK

Berdasarkan pantauan Mondes.co.id di lapangan pada Rabu(29/10/2025), bencana alam ini tidak hanya mengakibatkan banjir di sejumlah desa, tetapi juga memutus dan merusak beberapa akses vital penghubung antar kabupaten.

​Sejumlah titik rawan dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat tingginya debit air sungai dan kondisi tanah yang labil.

Daftar Lokasi

1. ​Tebing Ambrol di Desa Maguan (Kaliori)

Tebing di sisi jalan penghubung Desa Maguan, Kabupaten Rembang, dengan Desa Kuniran, Kabupaten Pati, dilaporkan ambrol.

Longsoran tanah ini mengancam akses jalan utama yang menghubungkan kedua kabupaten tersebut.

Meskipun air sungai telah surut, dampak kerusakan tebing masih terlihat signifikan.

2. ​Jembatan Hanyut Dukuh Kadangsapi (Sumber)

Jembatan penghubung antara Dukuh Kadangsapi, Kabupaten Rembang, dengan Desa Manjang, Kabupaten Pati, dilaporkan hanyut total terbawa derasnya arus sungai.

Putusnya jembatan ini melumpuhkan total akses transportasi warga antar wilayah, memaksa mereka mencari jalur alternatif yang lebih jauh dan memakan waktu.

3. Jembatan Rusak Parah di Desa Sekarsari (Sumber).

Jembatan yang berada di antara jalan Desa Sekarsari, Kabupaten Rembang dan jalur menuju Jaken, Kabupaten Pati, juga mengalami kerusakan serius.

Terdapat lubang besar pada jembatan yang sangat membahayakan keselamatan para pengguna jalan yang melintas.

​Menanggapi kerusakan infrastruktur, langkah cepat telah diambil oleh instansi terkait.

BACA JUGA :  Matematika Trails Competition, Latih Kemampuan Literasi-Numerasi

​Menurut keterangan dari Kadus Jatihadi, Hari, desa sudah melaporkan ke pihak Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang supaya meninjau langsung lokasi kerusakan jembatan di kawasan tersebut.

​”Kemarin pihak desa sudah melaporkan ke BPBD Rembang dan pihak PU agar meninjau jembatan yang mengalami kerusakan, Mas, dan pihak Polsek Sumber sudah memasang rambu-rambu agar tidak dilalui kendaraan roda 4,” jelas Hari.

​Pemasangan rambu-rambu oleh Polsek Sumber ini bertujuan untuk mencegah kerusakan yang lebih meluas.

“Dikuwatirkan semakin meluas kerusakannya jika banyak lalu lalang kendaraan roda empat,” tambahnya.

​Pengalihan arus lalu lintas dari jalur utama penghubung Pati menuju Sumber yang rusak, kini dialihkan melewati jalur desa.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan perangkat desa.

​Hari selaku Kadus Jatihadi menyampaikan kekhawatirannya terkait kondisi jalan desa mereka saat ini.

Jalan di Desa Jatihadi yang menjadi jalur alternatif hingga menuju Polsek Sumber, kini ramai dilewati kendaraan yang dialihkan.

​”Kami kuwatir jalan desa kami cepat rusak akibat dialihkanya jalur penghubung Pati ke Sumber yang melewati jalan masuk ke dalam desa,” ungkapnya.

Kekhawatiran ini semakin besar, mengingat banyak kendaraan terutama truk material dan truk muatan tebu yang kini terpaksa melewati jalan desa tersebut.

Di mana, notabene akses tersebut tidak didesain untuk menahan beban berat dalam intensitas tinggi.

​Masyarakat dan perangkat desa berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan permanen untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.

Serta mencarikan solusi terbaik agar jalan desa tidak menjadi korban kerusakan susulan akibat pengalihan arus.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini