Batuk Pilek Mengintai, Kesadaran Terapkan Prokes di Pati Cukup Tinggi

PATI – Mondes.co.id | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati melakukan koordinasi secara gencar dengan para tenaga kesehatan (Nakes) di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Pasalnya, musim-musim seperti ini rawan menyebarnya penyakit di masyarakat, apalagi tersiar kabar Covid-19 mulai mengintai Tanah Air.

Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia, sosialisasi protokol kesehatan terus dimasifkan walaupun sudah bukan kewajiban lagi.

Baca Juga

2 bulan  lalu

Irigasi di Tambakromo Segera Ditindaklanjuti, Sambut Program 10 Ton Bisa

125 Singgih Tri

“Kami persiapan dan selalu kami sosialisasikan prokes (protokol kesehatan) tolong digenjot, kami berikan meski bukan kewajiban lagi,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Sabtu, 27 Januari 2024.

Selain itu, ia mengatakan bahwa kesadaran masyarakat Bumi Mina Tani menjalankan protokol kesehatan sudah tinggi. Ia mencontohkan, ketika orang mengalami flu langsung mengenakan masker setiap beraktivitas di luar ruangan maupun di dalam ruangan.

“Ketika flu harus bagaimana, harus begini-begitu dan lain-lain udah tahu. Masyarakat kita walau tidak semuanya, saat batuk dan pilek tetap pakai masker. Artinya kesadaran sudah ada meski tidak semuanya,” ujar dr. Aviani.

Baca Juga

3 bulan  lalu

Praktik Pengumpulan KTP dan KK Sebelum Beli Gas LPG 3 Kg Masih Marak Terjadi di Pati

494 Vindi Agil

Ia menyampaikan bahwa sosialisasi protokol kesehatan harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan vaksinasi, terutama vaksinasi Covid-19. Pasalnya, meskipun keadaaan sudah bukan pandemi, namun masyarakat Kabupaten Pati yang belum mendapatkan anti-virus cukup banyak.

Ia mengatakan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak fasilitas kesehatan akan kewaspadaan datangnya gelombang Covid-19, terlebih kasus tersebut sudah ada di Tanah Air di awal 2024.

“Dan rumah sakit sudah kami siapkan untuk isolasi, meski tidak sebanyak waktu pandemi tetapi mereka tetap menyediakan tempat yang bagus,” ungkapnya.

Tempat untuk isolasi pasien juga disiapkan bila sewaktu-waktu ada yang terjangkit penyakit menular berbahaya dapat ditangani secara intensif.

“Kalau ada tempat yang memungkinkan untuk dipakai buat isolasi ya dipakai,” tandasnya.

Editor: Mila Candra