JEPARA – Mondes.co.id | Hingga, Selasa 19 Maret 2024, banjir di Kabupaten Jepara mulai surut. Namun demikian, dapur umum masih tetap berjalan untuk melayani masyarakat yang terdampak banjir.
“Di Dorang, banjir mulai surut sampai satu meter. Yang tergenang tinggal sebagian. Para pengungsinya pun sudah banyak yang pulang. Tapi dapur umum tetap difungsikan,” kata Sekda Jepara Edy Sujatmiko, di sela acara Tarawih Keliling (Tarling) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Jepara, Senin 18 Maret 2024 malam, di Gedung Wanita R.A. Kartini Jepara.
Pemerintah Kabupaten Jepara tidak akan terburu-buru menghentikan pelayanan dapur umum di lokasi bencana banjir, saat ada wilayah yang banjirnya telah surut.
Tetap difungsikannya dapur umum itu dimaksudkan untuk memberi pelayanan maksimal kepada para korban banjir yang tengah menjalankan ibadah puasa. Kebutuhan makan sahur dan berbuka puasa dipenuhi dari dapur-dapur umum yang disiapkan.
“Kami akan melayani masyarakat khususnya sahur dan buka puasa,” kata dia.
Dampak bencana banjir di Jepara sempat tercatat berada di 25 desa pada 8 kecamatan dengan intensitas bervariasi. Namun mayoritas telah surut. Setidaknya terdapat 17.500 jiwa di 5573 kepala keluaraga (KK) yang terdampak bencana tersebut. Bencana ini juga berdampak pada terendamnya 1160 hektare sawah.
Dari total desa terdampak, beberapa desa yang kondisinya lebih parah dibanding desa-desa lain di antaranya Dorang (Nalumsari), Batukali (Kalinyamatan), Gerdu (Pecangaan), Kaliombo (Pecangaan), dan Sowan Kidul (Kedung).
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar