REMBANG – Mondes.co.id | Musim hujan yang tiba telah membawa dampak signifikan di beberapa wilayah, termasuk Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.
Banjir dan angin kencang menjadi fenomena alam yang tak terelakkan, mengakibatkan kerugian materi dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Salah satu desa yang terdampak parah adalah Desa Babatan.
Banjir yang meluap hingga ke permukiman warga menjadi pemandangan yang menyedihkan.
Menurut keterangan Edik, salah seorang warga, penyebab utama banjir adalah dangkalnya sungai dan banyaknya pohon bambu kering yang menyumbat aliran air.
Kondisi ini semakin memperparah situasi ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
“Air sempat masuk ke dalam rumah mas, sekitar 40 sentimeter. Banjir yang sejak malam Kamis, kini keadaan sungai sudah mulai surut,” imbuhnya pada Minggu (1/12/2024).
Menyikapi bencana ini, warga Desa Babatan tidak tinggal diam. Mereka bahu-membahu membersihkan sampah dan pohon bambu kering yang menyumbat sungai.
Gotong royong menjadi kunci dalam upaya memulihkan kondisi lingkungan dan mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Sementara itu, di Desa Meteseh, bencana serupa juga terjadi.
Lapangan voli yang menjadi tempat olahraga warga kini tampak porak-poranda.
Susilo, warga setempat, menjelaskan bahwa tiang-tiang penyangga lapangan roboh akibat terjangan angin kencang yang disertai hujan deras.
Peristiwa ini tentu saja mengecewakan bagi para penggemar olahraga voli di desa tersebut.
“Rubuhnya tiang-tiang lapangan voli disebabkan angin kencang sejak Kamis hingga hari ini Minggu (1/12/2024). kami menunggu pihak desa dilakukan perbaikan agar pecinta voli dapat melakukan kegiatannya,” harapnya.
Sebelumnya, Mondes.co.id telah memberitakan banyaknya pohon tumbang di ruas jalan Pantura akibat cuaca ekstrem.
Hal ini menjadi peringatan bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati saat melintas di jalan raya, terutama pada musim hujan.
Banjir dan angin kencang tidak hanya merusak infrastruktur dan lingkungan, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Warga yang terdampak banjir mengalami kerugian materi akibat kerusakan rumah dan harta benda.
Selain itu, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, termasuk kegiatan pertanian dan perikanan.
Peristiwa banjir dan angin kencang di Kecamatan Kaliori menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan risiko bencana, mempersiapkan diri dengan baik, dan bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya mengurangi dampak negatif bencana.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar