Antisipasi Bencana di Wilayah Trenggalek, Forkopimca Suruh Cek Lokasi Rawan

waktu baca 2 menit
Jumat, 21 Nov 2025 09:39 0 121 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Cuaca ekstrem yang belakangan terjadi di wilayah Kabupaten Trenggalek jadi atensi khusus pemerintah di wilayah.

DBHCHT TRENGGALEK

Termasuk di daerah Kecamatan Suruh yang memang punya tingkat kerawanan tersendiri.

Mengingat, sejumlah bencana alam telah menimpa pada titik-titik tertentu.

Mengantisipasi dampak lebih luas kepada masyarakat, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Suruh mengambil langkah inisiatif.

Salah satunya dengan melakukan pengecekan pada lokasi-lokasi rawan bencana.

Kepada Mondes.co.id, Kapolsek Suruh, AKP Sanusi mengatakan jika kegiatan yang dilaksanakan secara substansial untuk mengantisipasi serta deteksi dini potensi terjadinya bencana.

Jangan sampai, kejadian alam tersebut menimbulkan kerugian luas kepada warga.

“Bersama pak camat dan jajaran, tadi kami melakukan pengecekan di beberapa lokasi yang punya kerawanan bencana,” kata Kapolsek Suruh, Jumat, 21 November 2025.

Setidaknya, lanjut dia, ada tiga lokasi yang sempat diperiksa karena kemungkinan bisa terjadi longsor.

Yakni di wilayah Desa Puru, Nglebo, dan Ngrandu.

Di Desa Ngrandu sendiri, beberapa waktu lalu sempat mengalami tanah gerak, sehingga banyak warga terpaksa direlokasi.

“Yang di wilayah Desa Ngrandu, beberapa KK (kepala keluarga) harus direlokasi akibat tanah gerak. Sehingga, antisipasi harus dimasifkan agar kejadian itu tidak terulang,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Suruh, Hari Andhiko menambahkan bahwa langkah antisipasi itu sangat penting, apalagi ketika daerah punya tingkat kerawanan.

Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selayaknya dilakukan pencegahan.

Dengan bencana yang sudah pernah terjadi, diusahakan agar dampaknya diminimalkan.

Untuk itulah, diambil inisiatif melakukan monitoring, sekaligus pengecekan berkala.

BACA JUGA :  Kades Tuntut Jabat 9 Tahun, Om Bob: Enggak Ilmiah

“Dilakukan pengecekan berkala pada titik-titik rawan, kemudian dianalisis potensi-potensinya. Setelah itu, dikoordinasikan dengan stakeholder terkait mengenai solusi, sekaligus memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat sekitar,” pungkas Hari.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini