TRENGGALEK – Mondes.co.id | Sejak zaman prasejarah, dalam kepercayaan animisme dan dinamisme masyarakat Indonesia khususnya Jawa telah mengenal benda-benda bertuah.
Diantaranya, beberapa jenis batu yang diyakini oleh kalangan tertentu memiliki daya ‘linuwih’ sehingga bisa memberikan dampak positif.
Meski memang, tidak bisa di buktikan dan dianalogi secara empiris ataupun akademis.
Pun begitu, fakta dalam kultur Jawa tak bisa dilepas dari hal tersebut. Mengingat, keyakinan itu telah berakar menjadi bagian penting dari salah satu produk budaya dan tradisi di Nusantara.
Jawa adalah pulau yang kaya akan keberagaman alam serta budaya. Disini pula, menjadi tempat lahirnya banyak jenis batuan indah ‘bertuah’ yang populer disapa batu akik.
Tak hanya kaya akan batu akik yang indah, tetapi juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang mendalam terkait dengan penggunaan dan kepercayaan terhadap batu-batu ini.
Setiap batu akik, menurut berbagai referensi memiliki cerita dan makna tersendiri.
Sehingga, kalangan tertentu menjadikannya lebih dari sekadar barang koleksi, tetapi juga bagian dari kehidupan ruhani budaya.
Beberapa jenis batu akik, bahkan sempat menjadi ikon dan incaran para kolektor pecinta batu mulia.
Jenis batuan dengan ciri khas yang unik, sebab ada semacam tumbuhan lumut didalam batu dengan lapisan bening.
Batu akik asli Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ini lebih mirip seperti miniatur aquarium yang berupa batuan keras.
Keunikan ini membuatnya menjadi incaran para kolektor.
Ciri yang membedakan adalah warna merah menyala yang cukup solid bagai darah.
Sebab, dalam batu jenis ini mengandung mineral pekat sehingga terlihat berkilau.
Sebarannya, banyak ditemukan di sekitar Kabupaten Gunung Kidul dan Pacitan.
Jenis ini berasal dari sekitar Jawa Tengah. Keunikan terletak pada paduan warnanya yang serasi, yakni kombinasi hitam, putih, dan cokelat.
Mayoritas, masyarakat sering memakai batu jenis ini pada perhiasan tradisional Jawa.
Sering juga disebut sebagai opal, merupakan jenis akik dengan kilauan yang unik.
Batu ini banyak ditemukan di daerah Banten dan Jawa Barat.
Dengan warna-warni yang mencolok serta meriah bagai lampu diskotik dan mampu berubah-rubah tergantung sisi pencahayaannya.
Adalah salah satu jenis batu akik yang banyak diminati, pasalnya diyakini oleh sebagian orang jika memiliki khasiat atau manfaat tertentu.
Batu Sulaiman ini terbagi dalam beberapa jenis, yakni Madu, Daud, Combong, Kuning, Emas, Hijau, Biru, Hitam, Pancawarna, Susu, Derajat, Kurung.
Selain yang sudah disebutkan, sebenarnya masih sangat banyak jenis batu akik asli dari Pulau Jawa.
Mengingat semua adalah bagian dari salah satu kearifan adiluhung bangsa, maka penting bagi generasi penerus ikut melestarikan.
Bukan sekedar melihatnya sebagai batuan perhiasan semata, namun lebih kepada wujud artistik alami warisan budaya yang perlu dilestarikan.
Editor: Harold Ahmad
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar