Anak Punk akan Dimasukkan ke Sekolah Rakyat Jepara

waktu baca 2 menit
Selasa, 24 Jun 2025 18:44 0 47 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Pemerintah kabupaten serius untuk mewujudkan Sekolah Rakyat di Kabupaten Jepara.

Anak jalanan dan anak punk juga bakal dimasukkan ke Sekolah Rakyat (SR) di Jepara.

Mereka akan digembleng dengan pendidikan semi militer untuk membentuk kepribadian dan karakter yang lebih positif.

Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat memang dimaksudkan untuk memutus mata rantai kemiskinan.

Di mana, anak-anak kurang mampu dan anak punk yang di jalanan, termasuk kategori yang butuh penanganan khusus untuk memutus mata rantai tersebut.

“Informasinya Sekolah Rakyat itu semi militer. Anak punk termasuk yang butuh penanganan khusus,” kata Mas Wiwit, Selasa (24/6/2025).

Saat ini, sejumlah lokasi di Jepara memang sering dijadikan lokasi mangkal sekaligus titik mencari rezeki oleh anak jalanan, terlebih yang berdandan ala punk.

Beberapa di antaranya seperti kawasan Perempatan Gotri, sekitar Pasar Pecangaan, Perempatan Bawu, dan lainnya.

“Aktivitas mereka kerap dikeluhkan warga dan pengguna jalan,” kata dia.

Mas Wiwit menambahkan, berdasar data Kementerian Sosial (Kemensos) RI, saat ini sudah ada 100 Sekolah Rakyat dengan 9.780-an siswa se-Indonesia.

Namun, Presiden Prabowo meminta ada tambahan murid di Sekolah Rakyat hingga 20 ribu siswa.

Jepara sendiri sudah masuk dalam daftar Sekolah Rakyat yang dibangun pemerintah pusat.

Saat ini progres Sekolah di Jepara sudah masuk tahap DED.

Direncanakan Oktober tahun ini, sudah dilakukan groundbreaking Sekolah Rakyat di Jepara. Sehingga tahun depan sudah bisa beroperasi.

BACA JUGA :  KONI Pati Siapkan Delapan Cabor untuk POPDA Jateng 2024

Bupati menambahkan, pendidikan semi militer penting agar anak-anak memiliki disiplin kepribadian dan karakter unggul.

Gemblengan ala pendidikan semi militer juga sudah berhasil mencetak sosok-sosok yang saat ini memimpin kementrian dan instansi pemerintah di Indonesia.

“Contoh banyak seperti Wakil Menteri Pertanian. (Jadi) Seperti Sekolah Taruna Nusantara di Magelang,” ujarnya.

Inisiasi dari Pemkab ini pun disambut baik oleh masyarakat.

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Desa Bantrung, Nur Sholeh saat kegiatan Bupati Ngantor di Desa Batealit.

Ia berharap, Pemkab Jepara lebih intensif terkait penanganan anak jalanan atau anak punk.

Ia juga mengaku kerap menerima aduan warga yang resah karena dampak negatif yang muncul, seiring maraknya keberadaan anak punk di wilayahnya atau kawasan lain di Jepara.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini