PATI – Mondes.co.id | Pukat cincin atau biasa disebut purse seine adalah alat tangkap ikan yang efisien karena menggunakan jaring besar yang dikelilingi oleh cincin-cincin di sepanjang tepinya, memungkinkan jaring untuk menutup seperti tas.
Alat ini efektif dalam menangkap ikan karena dapat mengelilingi dan menutup seluruh kelompok ikan yang besar dalam satu operasi.
Selain itu, menurut Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Taryadi, pukat cincin sering digunakan untuk menangkap ikan yang biasanya berenang dalam kawanan besar, seperti jenis layang dan lemuru.
Sehingga hasil produksi tangkapan ikan layang, lemuru, dan tongkol cukup tinggi.
“Karena rata-rata Nelayan Pati untuk alat tangkap yang digunakan purse sein (pukat cincin) yang hasil tangkapan salah satu adalah layang dan lemuru,” ucapnya kepada Mondes.co.id, Jumat (2/8/2024).
Jika dilihat dari catatan terakhir, bulan Juli lalu hasil tangkapan menggunakan pukat cincin mampu mendapat 42.841.421 kilogram atau 42.841 ton.
Dari tangkapan tersebut di antaranya layang sebanyak 26.851.201 kilogram atau 26.851 ton, tongkol 1.094.292 kilogram atau 1.094 ton, dan lemuru 14.895.928 kilogram atau 14.895 ton.
“Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Pati dari alat tangkap pukat cincin layang sebanyak 26.851.201 kilogram, tongkol 1.094.292 kilogram, dan lemuru 14.895.928 kilogram. Total dari pukat cincin 42.841.421 kilogram,” ujarnya mengutip catatan DKP Kabupaten Pati pertengahan tahun ini.
Menurutnya, habitat ikan layang dan lemuru cukup mudah disambangi oleh nelayan karena banyak sekali tersebar di Laut Jawa. Kondisi ini menyebabkan tangkapan layang dan lemuru selalu mendominasi.
“Selain itu, wilayah penangkapan berada di perairan Laut Jawa, di mana banyak ikan layang dan lemuru atau sero yang tertangkap,” pungkas Taryadi.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar