KUDUS – Mondes.co.id | Tutup tahun 2024 tinggal menghitung hari dan berganti ke 2025.
Saat-saat yang dinanti oleh seluruh masyarakat seluruh dunia, mengakhiri masa-masa tahun ini untuk resolusi tahun depan.
Mendekati pergantian tahun, membawa angin segar bagi fotografer, pasalnya pejuang hidup melalui lensa ini kerap banjir bookingan dari berbagai pihak, terutama badan usaha.
Hal ini dirasakan oleh seorang pemuda asal Kabupaten Kudus yang menggeluti usaha fotografi, yakni Himma Yudhistira, yang belakangan ini padat jadwal dokumentasi.
Ia bersyukur, banyak job datang silih-berganti, bahkan dua bulan terakhir, ia dipercaya berbagai instansi, baik swasta maupun pemerintah.
Ia akui, di bulan Desember pesanan menumpuk.
“Akhir tahun bersyukur banyak job masuk dari berbagai instansi paling banyak annual meeting. Beberapa mengerjakan event, seperti Rembuk Tani dari PT Pupuk Indonesia, Hari Ulang Tahun (HUT) Indonsat. Lalu internal evaluation dari salah satu direktorat di anak perusahaan Pertamina dan HUT Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari Bank Tabungan Negara (BTN),” ungkap owner Abstact Picture tersebut ketika diwawancarai Mondes.co.id, Kamis, 19 Desember 2024.
Tawaran job mulai dari gathering, meeting, maupun event apapun diterimanya.
Sejauh ini, ia mendapatkan job dokumentasi di berbagai daerah antara lain Semarang, Grobogan, bahkan Tegal maupun Brebes.
“Saya menerima semua jenis event, untuk saya juga tidak memilih klien yang mana, baik itu BUMN (Badan Usaha Milik Negara), kementerian, perusahaan swasta maupun perorangan juga tetap saya ambil. Untuk dokumentasi dalam 2 bulan terakhir, saya dapat orderan untuk ke beberapa kota seputaran Jawa Tengah,” jelasnya.
Menurut pengamatannya sebagai fotografer, momentum evaluasi satu tahun menjadi musim padatnya dokumentasi.
Hal ini karena perusahaan menggelar evaluasi, perencanaan tahun depan, dan bonding internal manajemen.
Ketika mereka melakukannya, maka butuh album kenang-kenangan yang diabadikan melalui dokumentasi berkelas, demi arsip perusahaan maupun kebutuhan pribadi.
“Tiap perusahaan kan butuh evaluasi dalam satu tahun berjalan dan butuh planning untuk berjalannya tahun depan. Selain itu, perusahaan perlu adanya bonding antara manajemen dan karyawan jadi diperlukan acara-acara tersebut, pastinya ketika mereka berpergian mereka akan butuh dokumentasi yang bagus untuk arsip perusahaan maupun untuk konsumsi pribadi masing-masing karyawan,” bebernya.
Bagi Himma, pekerjaan melayani hajat akhir tahun lebih ringan karena sekali job, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan projek tersebut hingga layak dikonsumsi.
Namun, jika pesanannya berupa video dokumentasi, maka cukup dengan 3 sampai 4 hari proses pengerjaan sudah selesai.
“Enaknya dalam sekali job, kita bisa bertemu dengan banyak orang dan setiap orang itu memiliki cerita dan karakternya sendiri, sehingga kita bisa belajar banyak hal. Harapannya semakin banyak klien atau perusahaan yang sadar akan pentingnya kebutuhan dokumentasi dalam event-nya, bukan hanya sekadar ada gambar dalam tiap acara, tapi memberikan cerita kesan pada setiap gambarnya,” pesannya.
Budget yang dibutuhkan terjangkau untuk kualitas yang baguspun cukup bervariasi. Himma menyebut, dalam sebulan berhasil mendapatkan omzet kisaran Rp15 sampai Rp20 juta.
“Kalo untuk budget, saya bisa ngasih gambaran mulai dari Rp800 ribu sampai terakhir ada yang sampai Rp8 juta. Dokumentasi bukan hanya sekadar ada gambar dalam tiap acara, tapi yang terpenting memberikan cerita kesan pada setiap gambarnya, sehingga itulah poin pentingnya dokumentasi,” tegasnya.
Sejauh ini, Himma masih berupaya mengembangkan jejaring kerjaannya agar lebih mudah menjangkau klien.
Terlebih, padatnya event, menyulitkannya mencari job yang sifatnya freelance.
“Kendala kesulitan mencari freelance yang sesuai kebutuhan dan menyusun penjadwalan kebutuhan pada masing-masing event,” tutupnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar