Foto: Kondisi sawah di Kaliori yang terendam banjir (Mondes/Supriyanto) REMBANG – Mondes.co.id | Intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Rembang, khususnya di wilayah Kecamatan Kaliori, mulai menimbulkan dampak serius terhadap sektor pertanian.
Pada Kamis (11/12/2025), pantauan di lokasi menunjukkan bahwa sawah-sawah yang baru ditanami padi di Desa Mojorembun, Kaliori, telah terendam banjir.
Genangan air yang melingkupi sawah ini terjadi akibat luapan air hujan yang tidak mampu tertampung oleh sistem drainase dan saluran irigasi, mengancam keberlangsungan tanaman padi yang baru memasuki fase pertumbuhan awal.
Salah seorang petani Desa Maguan, Legiyo, mengungkapkan kekhawatiran mendalam yang dirasakan oleh para petani setempat.
Menurutnya, jika genangan air tidak segera surut dalam waktu dekat, risiko pembusukan pada tanaman padi baru tanam akan semakin tinggi.
Ini berarti, potensi kerugian gagal panen bagi petani.
“Kalau air di saluran tidak segera surut, kami khawatir padi kami membusuk, Mas,” ujar Legiyo dengan nada cemas, menggambarkan situasi kritis yang kini mereka hadapi.
Ancaman ini bukan tanpa alasan.
Tanaman padi yang baru ditanam sangat rentan terhadap kondisi terendam air dalam waktu yang lama, sehingga dapat memicu penyakit serta proses pembusukan.
Legiyo menjelaskan bahwa upaya petani untuk mengatasi genangan air menjadi terkendala oleh kondisi teknis di lapangan.
Saat ini, posisi permukaan air di saluran irigasi dan drainase berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan permukaan sawah mereka.
Kondisi ini membuat proses pembuangan air (drainase) dari sawah menjadi sangat sulit, bahkan mustahil tanpa bantuan alat atau surutnya air di saluran utama.
“Semoga saja airnya cepat surut agar kami bisa membuang kelebihan air yang merendam di sawah kami, karena saat ini posisi air di saluran lebih tinggi daripada sawah kami,” jelasnya.
Sehingga, kebutuhan akan penanganan saluran air oleh pihak terkait, amat mendesak.
Musim penghujan yang baru dimulai memang seringkali membawa tantangan bagi petani di wilayah dataran rendah atau area yang memiliki sistem irigasi yang belum optimal.
Fenomena sawah terendam ini merupakan dampak langsung dari curah hujan tinggi yang terjadi di Kaliori dan sekitarnya.
Dampak banjir ini diperkirakan tidak hanya memengaruhi Desa Mojorembun, tetapi juga berpotensi meluas ke desa-desa tetangga di Kecamatan Kaliori, mengingat jaringan irigasi yang saling terhubung.
Para petani berharap agar Pemerintah Kabupaten Rembang, melalui dinas terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dapat segera mengambil langkah-langkah penanganan darurat.
Langkah tersebut bisa berupa pengerukan sementara atau pengaturan pintu air agar ketinggian air di saluran dapat dikendalikan.
Sehingga petani memiliki kesempatan untuk menyelamatkan tanaman padi mereka dari ancaman pembusukan massal.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar