dirgahayu ri 80

Ada Rentang Signifikan Antara Angka Kemiskinan Trenggalek dengan Pemerintah Pusat

waktu baca 2 menit
Jumat, 10 Nov 2023 11:36 0 736 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Pemerintah mulai level pusat hingga daerah terus memfokuskan diri terhadap masalah kemiskinan. Berbagai langkah dan upaya dilakukan demi mengurangi kesenjangan sosial tersebut.

Termasuk Pemkab Trenggalek, yang secara konsisten mencoba terobosan-terobosan dalam menekan angka kemiskinan. Mengingat, masih terdapat perbedaan angka cukup siginifikan antara data di pemerintah pusat dengan yang dimiliki Pemkab Trenggalek.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kepada awak media. Ia mengatakan bahwa memang saat ini terdapat selisih nominatif sekitar 2 ribu jiwa.

“Masih terdapat perbedaan signifikan antara data kemiskinan versi pemerintah pusat dengan yang dimiliki oleh Trenggalek, terpaut sekitar 2 ribu jiwa,” ungkap dia.

Menurut Nur Arifin, sebenarnya dalam usaha menuntaskan kemiskinan ekstrem, pihak Pemkab Trenggalek juga sudah menjalankan beberapa program. Mulai dari pendataan secara ‘by name by address’ guna validasi lapangan. Maupun pemberdayaan masyarakat yang terstruktur dan dimasifkan dengan tetap melibatkan berbagai unsur terkait.

“Hasilnya nanti akan kita update dan laporkan. Mengingat, yang sebelumnya di angka 10 ribuan sekian namun setelah diidentifikasi hanya 8 ribuan,” kata bupati muda tersebut, Jum’at, 10 November 2023.

Selain itu, beberapa program juga telah berjalan, termasuk yang menyasar usia produktif melalui program-program ekonomi. Kemudian, bagi yang sudah berusia lanjut, ada ‘Dapur Cinta’ akronim dari ‘Dapur Cegah dan Atasi Stunting’ yakni memberikan pasokan pangan langsung setiap hari kepada warga yang membutuhkan.

“Khususnya kepada keluarga rawan stunting dan para lansia,” imbuh dia.

Suami Novita Hardini ini mengaku, dalam menuntaskan angka kemiskinan di wilayahnya, tidak mampu dikerjakan sendiri. Semua berkat gotong royong, kerja keras, dan saling dukung seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Termasuk pula, dukungan dari dinas teknis yang sebenarnya domain Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), yaitu melalui pembangunan infrastruktur sanitasi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

BACA JUGA :  Kader Posyandu Dikukuhkan, Kesejahteraan jadi Prioritas

“Sanitasi itu penting. Kalau orang membuang air besar pada saluran terbuka di lingkungan, bakteri dari fesesnya bisa meresap ke tanah. Lalu, masuk ke sumber-sumber air warga. Sehingga, sumber air tadi berpotensi mengandung bakteri seperti Coli,” pungkas Nur Arifin.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini