Ternyata Empat TPI di Pati Sudah Tidak Beroperasi

waktu baca 3 menit
Jumat, 19 Des 2025 10:45 0 53 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kabupaten Pati awalnya ada 8 unit.

Di antaranya berada di Kecamatan Juwana, yakni TPI Unit 1 Juwana di Desa Bajomulyo dan TPI Unit 2 Juwana di Desa Bendar.

Kemudian di Kecamatan Dukuhseti ada TPI Puncel di Desa Puncel, TPI Banyutowo di Desa Banyutowo, dan TPI Alasdowo di Desa Alasdowo.

Wilayah Kecamatan Batangan ada TPI Pecangaan di Desa Pecangaan.

Lalu di Kecamatan Tayu ada TPI Margomulyo di Desa Margomulyo dan TPI Sambiroto di Desa Sambiroto.

Namun, seiring berjalannya waktu, kini tinggal 4 unit yang masih berfungsi secara optimal.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Hadi Santosa, menuturkan tidak beroperasinya beberapa TPI, karena infrastruktur tidak memadai hingga minimnya produksi.

Disebutkan TPI Pecangaan, TPI Margomulyo, TPI Sambiroto, dan TPI Alasdowo sudah tidak beroperasi sebagai tempat lelang ikan skala besar.

Walau demikian, bangunan fisik masih utuh dan masih sering dipakai untuk pertemuan para pencari ikan.

“Tidak beroperasi karena infrastruktur sudah tidak memadai, SDM (Sumber Daya Manusia) kurang, produksi dari nelayan sangat minim. Masih ada secara fisik, masih ada biasa digunakan nelayan untuk pertemuan, untuk menyimpan perbekalan, tapi kurang pas sebagai TPI,” ungkapnya, Jumat, 19 Desember 2025.

Tidak berfungsinya keempat TPI tersebut untuk pelelangan ikan, sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.

Kini, pihaknya berupaya memaksimalkan fungsi TPI yang masih ada, sehingga dapat meningkatkan pelelangan.

BACA JUGA :  Henggar Resmikan Kantor UPP Kelas III Juwana

Pembenahan sarana dan prasarana TPI terus dilakukan, seperti TPI Banyutowo yang saat ini sedang disorot karena desa tersebut menjadi Kampung Nelayan.

Merupakan sebuah program strategis nasional dari pemerintah pusat.

Dipilihnya karena sarana di sana sudah memadai, tetapi persoalan sedimentasi kerap menghantui.

“Kita mencoba revitalisasi (TPI yang tidak berfungsi) kalau memungkinkan, termasuk TPI besar juga, Banyutowo sudah ada program Kampung Nelayan saya kira sudah memadai. Namun, kesulitannya adalah bersandarnya kapal, walaupun kapal kecil, tapi bersandar ke dermaga sulit karena sedimentasi yang luar biasa. Memerlukan biaya tambahan lagi karena kapal berlabuh di dermaga perlu dipikirkan,” ujar Hadi.

Selain berguna untuk pelelangan ikan, fungsi tambatan kapal juga harus ada di sebuah TPI.

Nelayan perlu memarkirkan kapal mereka dengan aman di dermaga TPI.

Sementara, TPI Puncel juga diambang sepi karena letaknya yang berada di ujung pinggir Kabupaten Pati, sehingga banyak nelayan yang berlabuh di TPI kabupaten tetangga, yakni Jepara.

Selama tiga tahun terakhir, Hadi mengatakan beberapa kapal yang bersandar, jarang melakukan pelelangan ikan di TPI Puncel.

“TPI Puncel ini kita keuntungannya itu berbatasan langsung Jepara, baratnya Jepara, timurnya Puncel. Beberapa perahu yang memanfaatkan TPI Puncel untuk lelang TPI sudah tidak aktif, sudah 2-3 tahun,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini