Cerita Wisatawan Mancanegara saat Pertama Kali Belajar Mengukir

waktu baca 2 menit
Sabtu, 13 Des 2025 18:08 0 58 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Seni ukir Jepara memberi ruang bagi wisatawan mancanegara untuk menorehkan pengalaman baru.

Jepara Wood Carving Performance Galery, memberi kesempatan bagi mereka untuk merasakan sensasi mengukir di atas kayu berkualitas.

Dalam sepekan terakhir, banyak pengunjung asing dari berbagai negara, tercatat mengunjungi galeri tersebut untuk melihat langsung proses pembuatan ukiran kayu khas Jepara yang telah diakui sebagai warisan seni bernilai tinggi dari Indonesia.

Pantauan di lokasi pada Sabtu (13/12/2025), wisatawan asing tampak berkunjung ke galeri untuk mengamati dan belajar mengukir, serta melihat-lihat cindera mata ukir yang di-display di galeri kawasan Pantai Kartini Jepara.

Mereka juga tampak mendokumentasikan proses pelatihan ukir yang dilakukan oleh puluhan siswa SMP Jepara.

Beberapa pengunjung bahkan mencoba langsung mengukir dengan bimbingan instruktur yang merupakan guru dan seniman ukir berpengalaman.

Fleur, wisatawan asal Belanda mengaku terkesan dengan ketelitian para pengrajin.

Dia sangat mengapresiasi dan tertarik untuk belajar ukir.

Bersama temannya Sterre, juga berkesempatan mencoba mengukir selama kurang lebih 1 jam dengan menggunakan palu dan tatah.

Ia juga mengaku, ini menjadi pengalaman pertama yang sangat menyenangkan.

Hal senada disampaikan Manu dan Luigi wisatawan asal Roma Italia.

Mereka menyebut, seni ukir Jepara memiliki nilai filosofis yang baik.

“Bukan hanya indah, tetapi setiap ukiran memiliki makna yang lebih. Saya sangat menghargai bagaimana tradisi lama masih dijaga hingga sekarang,” kata mereka.

Rombongan ini juga memberikan tip kepada instruktur.

BACA JUGA :  Dinilai Gelar Pornoaksi Saat Demonstrasi, Yayak Gundul Dilaporkan Polisi

Pengelola galeri dan Ketua Yayasan Pelestari Ukir Jepara, Hadi Priyanto, mengatakan bahwa kunjungan wisatawan asing mengalami peningkatan signifikan dibandingkan sebelumnya.

“Sekarang hampir setiap hari kami menerima kunjungan wisatawan dari Eropa, Asia, dan wisatawan lokal. Mereka tidak hanya melihat-lihat, tetapi juga ada yang mengikuti paket kelas mengukir dan ada yang memesan produk khusus,” jelasnya.

Menurutnya, meningkatnya minat wisatawan asing, memberikan dampak positif bagi keberlangsungan seni ukir dan kesejahteraan perajin.

Saat ini, Yayasan Pelestari Ukir berkolaborasi dengan 50 lebih perajin aktif dan tutor yang tergabung dalam Paguyuban Ukir Sungging Prabangkoro dan Paguyuban Pengukir Perempuan RA Kartini.

“Sehingga dengan tingginya antusiasme pengunjung asing, diharapkan kami mampu menjadi salah satu pusat pelestarian seni tradisional, sekaligus jembatan diplomasi budaya Indonesia di tingkat internasional,” ujar Hadi Priyanto.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini