Deteksi Dini Digencarkan, Segini Angka Kasus HIV di Rembang

waktu baca 2 menit
Selasa, 2 Des 2025 14:31 0 33 Supriyanto

​REMBANG – Mondes.co.id | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang terus memperkuat upaya deteksi dini HIV.

DBHCHT TRENGGALEK

Upaya ini berbuah pada penemuan 131 kasus baru Orang dengan HIV (ODHIV) hingga Oktober 2025.

Data ini menunjukkan keberhasilan mekanisme surveilans di Puskesmas dan Rumah Sakit dalam menjaring kasus secara lebih awal.

​Dari 131 temuan kasus baru tersebut, sebanyak 81 orang teridentifikasi sebagai kasus HIV.

Sementara 50 orang lainnya sudah berada dalam stadium AIDS.

Mayoritas temuan kasus baru yakni 60 persen adalah laki-laki.

​Epidemiolog Kesehatan Muda Dinas Kesehatan Rembang, Martha Gusmanthika, menjelaskan bahwa jumlah temuan kasus baru tahun ini (131 kasus) relatif stabil jika dibandingkan dengan total 139 kasus sepanjang tahun 2024.

​Martha menegaskan, tren penemuan yang stabil ini adalah indikasi positif bahwa sistem skrining di fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) berjalan optimal.

​”Temuan kasus baru di tahun ini dikarenakan surveilen di Puskesmas dan rumah sakit sudah jalan, jadi semua yang berisiko kita screening untuk temuan lebih dini,” kata Martha, Selasa (2/12/2025).

​Ia menambahkan, meningkatnya temuan kasus setiap tahun tidak selalu berarti penularan meningkat, tetapi lebih mencerminkan keberhasilan deteksi dini.

Dengan terdeteksi lebih cepat, peluang keberhasilan terapi dan pengobatan menjadi jauh lebih tinggi.

​Hasil pemetaan menunjukkan sebaran kasus baru 2025 didominasi oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.

Serta ​kelompok usia 35–39 tahun.

​Sementara itu, wilayah yang menjadi penyumbang temuan kasus tertinggi yang memerlukan intervensi lebih lanjut adalah Kecamatan Rembang, Kaliori, Sarang, Pamotan, dan Kragan.

BACA JUGA :  Jelang Nataru, Harga Ayam Kampung di Pasar Meroket

​Secara kumulatif, sejak kasus HIV pertama kali ditemukan pada tahun 2004 hingga Oktober 2025, total ODHIV di Kabupaten Rembang telah mencapai 1.514 orang.

​Dari angka kumulatif tersebut, tercatat ​sekitar 500 orang masih menjalani pengobatan aktif di Fasyankes Rembang.

Sekitar 400-an orang tercatat meninggal dunia.

Sedangkan sisanya menjalani pengobatan di luar daerah atau sudah tidak dapat dihubungi.

​Dinkes Rembang mengimbau masyarakat agar tidak ragu memanfaatkan layanan skrining yang semakin mudah diakses di Puskesmas dan rumah sakit terdekat.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini