Peringatan 20 Tahun Pengakuan Keris oleh UNESCO di Trenggalek, Ini Kata Sekda

waktu baca 2 menit
Rabu, 26 Nov 2025 12:10 0 109 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menggelar Pameran Peringatan 20 Tahun Pengakuan Keris oleh UNESCO di Pendopo Manggala Praja Nugraha.

DBHCHT TRENGGALEK

Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari sejak Selasa (25/11/2025) hingga Kamis (27/11/2025) tersebut, dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Edy Soepriyanto.

Mendukung event budaya itu, dihadirkan pula Keris milik Presiden Prabowo Subianto, sebagai penanda bahwa ada perhatian khusus dari negara.

“Keris bukan sekedar senjata, tapi simbol keberanian, kebijaksanaan dan kearifan lokal. Ini menjadi bagian identitas Bangsa Indonesia yang tidak bisa terpisahkan,” sebut Edy saat membuka pameran.

Menurut Sekda, pengakuan atau penetapan Keris sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, merupakan pengakuan dunia atas nilai-nilai luhur dan keunikan budaya yang kita miliki.

Diharapkan, sebagai hasil karya leluhur Bangsa Indonesia (Keris) bisa terus lestari dan untuk generasi muda juga turut menjaga esensi atasnya.

“Mari kita lestarikan sebagai simbol kebanggaan budaya kita,” imbuhnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi jika penetapan dari Lembaga Dunia bukan sekedar warisan tak benda saja.

Namun juga termasuk filosofi-filosofi tentang kehidupan, kultural, pendidikan, dan keagamaan.

“Disampaikan kepada masyarakat, yang ditetapkan itu bukan hanya sekedar benda kerisnya saja, tapi juga tentang filosofinya. Ini yang ditetapkan oleh UNESCO. Karena setiap Keris mengandung filosofi-filosofi tentang kehidupan, tentang pendidikan dan keagamaan,” ujar Politisi PDIP itu menjelaskan.

Masih lanjut dia, kepada generasi milenial diajak untuk mau belajar mempelajari tentang peninggalan sejarah.

BACA JUGA :  17,2 Ton Kepokmas Bersubsidi Dilepas ke Pasar

Sebab, di dalamnya banyak terdapat pelajaran yang bisa diambil dari berbagai aspek.

DPRD Trenggalek mendukung penuh kegiatan-kegiatan budaya agar mampu semakin berakar di tengah masyarakat.

Bahkan, dalam program-program pemerintah daerah seperti pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan lain-lain selalu disisipkan.

“DPRD Trenggalek selalu memberikan dukungan pada kegiatan budaya. Sebagai contoh, dalam rencana pembangunan jangka menengah dan panjang selalu di sisipkan agar menjadi salah satu faktor untuk menjaga nilai luhur kearifan Nusantara,” pungkas Doding.

Editor; Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini