Foto; Kantor Diskomidag Trenggalek (Mondes/Her) TRENGGALEK – Mondes.co.id | Guna menekan laju inflasi pada sektor pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menggandeng Bakorwil Madiun, Pemprov Jawa Timur adakan pasar murah.
Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya menjaga stabilitas harga, khususnya kebutuhan pokok masyarakat.
Berbarengan gelaran peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, langkah ini sekaligus menjadi bagian dari bentuk intervensi pemerintah agar tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan saat menjelang akhir tahun.
“Hal ini merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah menjaga stabilitas. Terutama terhadap lonjakan harga pangan menjelang akhir tahun,” sebut Sekda Trenggalek, Edy Soepriyanto kepada Mondes.co.id, Selasa (18/11/2025).
Menurut dia, melalui strategi-strategi tertentu, diharapkan masyarakat tidak terlalu terdampak atas terjadinya dinamika pasar.
Kebijakan yang dilakukan lebih kepada langkah dalam meminimalisir lanju inflasi di daerah.
“Operasi pasar murah ini bagian dari langkah pengendalian inflasi. Sebab, warga yang memerlukan bahan pangan bisa memperolehnya dengan harga lebih murah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomindag) Trenggalek, Saniran menambahkan bahwa program (operasi pasar) menyasar sejumlah titik dengan sasaran masyarakat umum dan aparatur sipil negara (ASN).
“Ada empat titik, sasarannya masyarakat umum dan ASN. Untuk setiap pembeli dapat memilih bahan pangan sesuai kebutuhan,” ujar Saniran.
Sejumlah komoditas, sambungnya, sudah disiapkan, di antaranya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak satu ton, beras premium 100 paket, dan telur 150 kilogram.
Selain itu, bawang merah 50 kilogram, bawang putih 50 kilogram, cabai 20 kilogram, tepung 100 paket, serta gula 150 paket.
“Disiapkan ratusan paket bahan pokok bagi yang memerlukan,” tandasnya.
Masih kata Saniran, menjelang akhir tahun untuk harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok cenderung meningkat.
Maka, diperlukan cara tertentu untuk mempengaruhi, sekaligus mengendalikan melambungnya harga.
Harapannya, agar tetap terjangkau oleh daya beli masyarakat.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat cukup tinggi. Perkembangan harga juga terus kami pantau, jika ditemukan kenaikan signifikan upaya intervensi akan dilakukan lagi,” pungkas Kadis Komidag itu.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar