Koordinasi dengan Organda, Dishub Pati Atur Sasaran Penumpang Angkutan Umum

waktu baca 3 menit
Sabtu, 18 Okt 2025 09:47 0 97 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Dalam mengatur pengelolaan mobilitas masyarakat di Kabupaten Pati, Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) bekerja sama untuk membagi sasaran penumpang angkutan umum.

DBHCHT TRENGGALEK

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kabupaten Pati, Tony Romas Indriarsa, terdapat jenis angkutan umum yang beroperasi di bawah koordinasi tersebut.

Dishub Kabupaten Pati dengan bus sekolah, kemudian Organda dengan mini bus angkutan kota (angkot).

Tony menyampaikan, fungsi bus sekolah yang dikendalikan oleh Dishub Kabupaten Pati untuk mengangkut penumpang siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Bina Citra Pati.

Bus sekolah tersebut mengantar jemput siswa SDLB tiap hari.

Anak-anak SDLB tidak perlu membayar sepeserpun untuk biaya menaiki bus sekolah Dishub Kabupaten Pati.

Namun, sejauh ini armada hanya satu unit, sehingga baru mampu menampung siswa/siswi SDLB saja.

“Bus sekolah yang beroperasi hanya satu untuk antar jemput anak SDLB pulang pergi, sementara seperti itu. Rutenya sesuai alamat anak-anak,” terangnya saat diwawancarai awak media, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Dengan hadirnya bus sekolah ini, melayani anak-anak berkebutuhan khusus mengakses pendidikan dengan mudah.

Para orang tua pun akan semakin tertolong dengan adanya bus antar jemput dari rumah menuju ke sekolah itu.

“Kebijakan pemerintah hanya untuk SDLB bisa pulang pergi, tidak memberatkan orang tuanya karena free (tidak ada biaya sama sekali). Bus mengantar kemudian kembali ke sini, lalu berangkat ke lokasi untuk penjemputan,” ungkapnya.

Menurutnya, armada bus sekolah baru ada satu, lantaran pemerintah daerah (Pemda) kekurangan anggaran dana pengadaan.

BACA JUGA :  Kisah Haru Pasangan Suami Istri di Rembang Berjuang Melawan Penyakit

Padahal pihaknya setiap tahun mengusulkan adanya penambahan bus sekolah.

“Belum ada penambahan karena kebutuhan daerah banyak seiring permintaan banyak. Karena gak punya anggaran, masih efisiensi belum ada penambahan,” ucap Tony.

Sementara itu, angkot diperuntukkan bagi siswa/siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena kebanyakan pengguna angkot dari kalangan pelajar sekolah yang jarak tempuhnya jauh.

Angkot-angkot itu sendiri dikelola penuh oleh Organda.

“Kita juga ada Organda yang menaungi mereka (angkot), mereka berharap anak-anak ini naik angkot, meskipun tidak ada aturan tertulis tetapi mereka menjadi langganan penumpang angkot, sehingga anak sekolah SMP naiknya ke angkot. Kalau SD kebanyakan diantar orang tua masing-masing,” urainya.

Sejauh ini terpantau, SMP-SMP di Kota Pati menjadi titik langganan angkot, seperti di SMPN 4 Pati dan SMPN 3 Pati.

Sehingga para sopir angkot mengandalkan pemasukan dari penumpang-penumpang tersebut.

Dengan demikian, Dishub Kabupaten Pati memberikan kewenangan bagi para pemilik angkot untuk mencari rezeki dari kalangan pelajar sebagaimana penumpang mereka.

“Kalau di sekolah, kami mau masuk ada dilema dengan angkutan kota (angkot) nanti mereka tergerus. Selama ini kerjasama dengan Organda, rutin ada perkumpulan yang menaungi mereka, apapun melalui Organda,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini