Peringatan Hari Museum Nasional, Dinbudpar Rembang Gelar Kajian Koleksi Pawon Kartini

waktu baca 2 menit
Jumat, 10 Okt 2025 15:14 0 125 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Dalam rangka memperingati Hari Museum Nasional yang jatuh pada 12 Oktober, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang secara resmi membuka rangkaian kegiatan dengan menyelenggarakan Seminar Kajian Koleksi Pawon Kartini.

DBHCHT TRENGGALEK

Acara pembuka ini digelar di Pendopo Museum Kartini pada Jumat, 10 Oktober 2025.

​Seminar kajian koleksi tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang berlangsung selama tiga hari.

Tujuan utama untuk memperkuat fungsi museum sebagai lembaga edukasi dan pelestarian warisan budaya.

​Kepala Dinbudpar Rembang, Mutaqin, menyampaikan bahwa seminar ini menjadi langkah awal untuk menarik minat dan memperluas pemahaman masyarakat terhadap museum.

Selain seminar, rangkaian acara juga mencakup kegiatan praktik seperti latihan menari, membatik, dan menjahit.

​“Ini hari pertama untuk melaksanakan kegiatan, kita awali dengan seminar koleksi Pawon Kartini. Kami berharap kegiatan selama tiga hari ke depan dapat menjadi magnet agar masyarakat bersedia datang dan berkunjung ke museum,” ujar Mutaqin.

​Mutaqin menambahkan bahwa tingkat kunjungan ke Museum Kartini, khususnya dari kalangan pelajar, sudah menunjukkan tren positif.

Hampir seluruh sekolah di Kabupaten Rembang telah melaksanakan kunjungan edukatif.

​“Semoga kegiatan hari ini semakin memperkuat persepsi bahwa museum bukan sekadar tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga tempat belajar dan memahami kehidupan masa lalu,” imbuhnya.

​Dewan Penasehat Pakar Asosiasi Museum Daerah (Amida) Jawa Tengah, Joko Dwianto Wicaksono, memberikan apresiasi atas inisiatif penyelenggaraan seminar ini.

Menurutnya, kajian koleksi merupakan elemen fundamental dari fungsi museum dalam melestarikan warisan budaya.

BACA JUGA :  Mendikdasmen Datang ke Jepara, Ini yang Disampaikan

​“Museum memiliki fungsi untuk melestarikan dan mengkomunikasikan koleksinya kepada masyarakat,” terang Joko.

​Joko menjelaskan bahwa upaya pelestarian dalam bidang kebudayaan meliputi tiga aspek, yakni melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan.

Kajian koleksi, khususnya, berperan penting dalam mengembangkan nilai informasi yang terkandung dalam benda-benda museum.

​“Ini langkah krusial supaya koleksi di museum tidak hanya menampilkan nama dan asalnya saja, tetapi juga dilengkapi dengan keterangan serta informasi lain yang dapat memperkaya pengetahuan pengunjung. Kami berharap museum lain dapat mencontoh kegiatan serupa,” tutupnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini